Rehat  

Mulai Ajarkan Anak Laki-laki Anda untuk Lakukan Pekerjaan Rumah Tangga, karena inilah 4 Manfaatnya!

Seruni – Siapa bilang bersih-bersih rumah hanya menjadi tanggung jawab anak perempuan? Pekerjaan rumah tangga seperti beres-beres rumah, mengepel, menyapu, membersihkan kaca jendela rumah seharusnya juga dikerjakan anak laki-laki. Ingat, beres-beres rumah itu sebenarnya tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin anak. Selain itu, anak laki-laki akan mendapat banyak sekali manfaat dengan mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga. Apa saja, ya? Berikut 4 manfaatnya:

1. Mengajarkan Anak Tentang Rasa Tanggung Jawab

Related image
intellectualtakeout.org

Anda pasti menginginkan si kecil nantinya jadi pria dewasa yang bertanggung jawab. Namun, jika ia menolak untuk membereskan mainannya dan Anda membiarkannya, atau justru Anda yang membereskan, Anda justru sedang mengajarkan anak untuk mudah melepaskan tanggung jawab.

Apalagi jika ia sudah terbiasa menganggap bahwa akan ada seseorang entah itu ibu atau adik perempuannya yang akan membereskan rumah. Lebih parah lagi jika anak perempuan Anda memiliki anggapan bahwa memang ini adalah kewajibannya, jadi tidak ada alasan baginya untuk membicarakan hal ini dengan kakak atau adik laki-lakinya.

Hal yang mungkin Anda anggap remeh ini akan menjadi watak bawaan yang akan ia bawa sampai ia dewasa. Mengajarkan si kecil membereskan mainan, tempat tidur, atau meja makan yang berantakan membuatnya ia menjadi orang yang mengerti tentang rasa tanggung jawab dan tidak akan menghindari tugas baik besar ataupun kecil.

2. Membantu Prestasi Anak di Sekolah

Image result for prestasi anak
ummi-online.com

Anak yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga, menurut para ahli, menunjukkan prestasi yang lebih baik di sekolah. Hal ini bisa menjelaskan mengapa anak perempuan lebih banyak yang berprestasi secara akademis dari para anak laki-laki. Melakukan pekerjaan rumah tangga di rumah bisa mengembangkan rasa tanggung jawab dan etos kerja sejak dini dalam diri anak.

Jika ia bisa membereskan tempat, tidur, menata sepatunya ke dalam rak, mengeluarkan sampah, atau melakukan pekerjaan rumah tangga yang sesuai dengan usianya, maka anak pasti juga bisa mengerjakan pekerjaan sekolahanya dengan baik dan rajin. Hal ini bisa berkaitan dengan rasa tanggung jawab dan kemandirian anak.

Beres-beres rumah itu bukan pekerjaan yang mudah, lho. Saat beres-beres rumah, anak akan dihadapkan dengan berbagai tantangan dan masalah yang harus bisa ia pecahkan. Karena itu, membereskan rumah jadi ajang untuk mengasah logika berpikir dan kemampuan pemecahan masalah anak. Dengan begitu, anak pun akan terbiasa menghadapi masalah di sekolahnya.

3. Mengembangkan Rasa Empati dan Nilai Kebaikan pada Anak

Image result for rasa empati anak
portalpendidikan.net

Meskipun terlihat sederhana, mengajari anak laki-laki mengerjakan pekerjaan rumah tangga memiliki manfaatnya yang tidak terduga, salah satunya mengembangkan rasa empati dan kebaikan pada diri anak Anda. Kok bisa?

Jika tidak diajarkan beberapa anak laki-laki tidak memiliki kepekaan ketika melihat ibunya sedang repot mengerjakan pekerjaan rumah. Jika Anda membiarkan kebiasaan ini terjadi, bukan tidak mungkin kelak ia dewasa, si kecil tidak memiliki rasa empati untuk membantu orang lain atau pasangannya kelak.

Mereka hanya bisa menjadi seorang suami yang hanya bisa berteriak dan menyalahkan orang lain karena makanannya terlambat disajikan atau melihat setumpuk cucian tanpa melakukan apa pun. Jika Anda tidak menginginkan hal ini terjadi, mulailah dari dalam rumah Anda.

Awalnya mungkin berat untuk si kecil melakukan pekerjaan rumah tangga. Tidak perlu memberinya tugas berat, berilah tugas ringan seperti memasang seprai atau mencuci piringnya sendiri saja setelah makan. Anak pun akan terbiasa membantu Anda atau pun ayah mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

4. Mematahkan Stereotip Gender

Image result for stereotip gender
beritagar.id

Hingga saat ini stereotip gender alias pengkotak-kotakkan peran berdasarkan jenis kelamin masih sangat kental dalam masyarakat. Anak perempuan harus melakukan pekerjaan rumah tangga menjadi salah satunya.

Padahal ketika dilahirkan, baik anak perempuan dan laki-laki tidak ada yang punya kode genetik untuk menentukan siapa yang harus mencuci piring dan siapa yang harus membantu mengangkat barang-barang yang berat.

Lantas mengapa pekerjaan rumah tangga terkadang hanya dibebankan pada anak perempuan? Padahal anak laki-laki juga bisa membantu ibu atau ayah di rumah. Hal ini bisa membatasi kemampuan anak untuk berkembang dan memecahkan masalah, mengejar impian, dan memilih jalan hidup mereka kelak.

Mengajarkan anak laki-laki Anda untuk membantu beres-beres akan membuatnya memahami bahwa membantu orangtua atau seseorang tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin.