Keutamaan dan Amalan Sunnah Yang Bisa Dilakukan Di Hari Jumat

gambar via: Boom Bastis

Hari Jumat adalah hari yang istimewa bagi umat Muslim. Pada hari itulah Allah menurunkan banyak rahmatnya untuk hamba-Nya. Berikut ini adalah beberapa keutaman hari Jumat dan juga amalan sunnah apa saja yang bisa kita lakukan saat hari Jumat.

Keutamaan Hari Jum’at

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu kalau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Hari terbaik dimana matahari terbit pada hari itu yaitu hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, serta pada hari itu juga Adam dimasukkan ke dalam surga, dan di turunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari itu terdapat suatu waktu dimana tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintannya.” (HR. Muslim) gambar via: Artikel – Masjidku

1. Hari paling utama di dunia

Terdapat banyak peristiwa yang terjadi pada hari jum’at ini, diantaranya :

  • Allah membuat Nabi Adam ‘alaihissallam serta mewafatkannya
  • Hari Nabi Adam ‘alaihissallam dimasukkan ke surga
  • Hari Nabi Adam ‘alaihissallam di turunkan dari surga menuju bumi
  • Hari akan terjadinya kiamat

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu kalau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

“Hari terbaik dimana matahari terbit pada hari itu yaitu hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, serta pada hari itu juga Adam dimasukkan ke dalam surga, dan di turunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari itu terdapat suatu waktu dimana tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintannya.” (HR. Muslim)

2. Hari untuk kaum muslimin

Hari jum’at yaitu hari berkumpulnya umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam masjid-masjid mereka yang besar untuk mengikuti shalat serta sebelumnya mendengarkan dua khutbah jum’at yang berisi wasiat taqwa serta sebagian nasehat, dan do’a.

Dari Kuzhaifah serta Rabi’i bin Harrasy radhiyallahu ‘anhuma kalau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Allah menyesatkan orang-orang sebelum kami pada hari jum’at, Yahudi pada hari sabtu, serta Nasrani pada hari ahad, lalu Allah mendatangkan kami serta memberi petunjuk pada hari jum’at, mereka umat sebelum kami akan menjadi pengikut pada hari kiamat, kami adalah yang terakhir dari penghuni dunia ini serta yang pertama pada hari kiamat yang akan dihakimi sebelum umat yang lain.” (HR. Muslim serta Ibnu Majah)

3. Hari yang paling mulia serta merupakan penghulu dari hari-hari

Dari Abu Lubabah bin Ibnu Mundzir radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Hari jum’at merupakan penghulu hari-hari serta hari yang paling mulia di sisi Allah, hari jum’at ini lebih mulia dari hari raya Idhul Fitri serta Idul Adha di sisi Allah, pada hari jum’at ada lima peristiwa, diciptakannya Adam serta di turunkannya ke bumi, pada hari jum’at juga Adam dimatikan, di hari jum’at ada waktu yang mana bila seseorang memohon pada Allah maka akan dikabulkan selama tak memohon yang haram, serta di hari jum’at juga akan terjadi kiamat, tidaklah seseorang malaikat yang dekat di sisi Allah, di bumi serta di langit kecuali dia dikasihi pada hari jum’at.” (HR. Ahmad)

4. Waktu yang mustajab untuk berdo’a

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu kalau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan hari jum’at lalu beliau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Di hari jum’at itu ada satu waktu yang bila seorang muslim melakukan shalat di dalamnya serta memohon sesuatu pada Allah Ta’ala, pasti permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberikan isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari Muslim)

Tetapi tentang penentuan waktu, para ulama berselisih pendapat. Di antara pendapat-pendapat itu ada 2 pendapat yang paling kuat:

a. Waktu itu dimulai dari duduknya imam hingga pelaksanaan shalat jum’at

Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu kalau ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata kepadanya, “Apakah engkau sudah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits dari Rasulullah sehubungan dengan waktu ijaabah pada hari jum’at?” Kemudian Abu Burdah mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Yaitu waktu pada duduknya imam hingga shalat dilaksanakan.’” (HR. Muslim)

Imam Nawawi rahimahullah memperkuat pendapat di atas. Sedangkan Imam As-Suyuthi rahimahullah menentukan waktu yang dimaksud yaitu saat shalat didirikan.

b. Batas akhir dari waktu tersebut sampai setelah ‘ashar

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hari jum’at itu dua belas jam. Tak ada seorang muslim pun yang memohon suatu hal pada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu itu jatuh setelah ‘ashar.” (HR. Abu Dawud)

Serta yang memperkuat pendapat kedua ini yaitu Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, beliau mengatakan kalau, “Ini merupakan pendapat yang dipegang oleh kebanyakan generasi salaf serta banyak sekali hadits-hadits mengenainya.”

5. Dosa-dosanya diampuni pada jum’at itu dengan jum’at sebelumnya

Dari Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘anhu menyampaikan kalau Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidaklah seseorang mandi pada hari jum’at serta bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan wangi-wangian dari rumahnya, lalu keluar (menuju masjid), serta dia tak memisahkan dua orang (yang tengah duduk berdampingan), lalu dia mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunannya, selanjutnya diam mendengarkan (dengan seksama) saat imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara jum’at itu serta jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari)

Amalan Sunnah Yang Bisa Dilakukan Pada Jumat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling utama untuk kalian yaitu hari Jum’at, jadi perbanyaklah shalawat kepadaku di dalamnya, karena shalawat kalian akan disampaikan kepadaku”. Para sahabat berkata, “Bagaimana ditunjukkan padamu sedangkan engkau sudah menjadi tanah?” Nabi bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An Nasa-i) gambar via: Boom Bastis

1. Memperbanyak shalawat Nabi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling utama untuk kalian yaitu hari Jum’at, jadi perbanyaklah shalawat kepadaku di dalamnya, karena shalawat kalian akan disampaikan kepadaku”. Para sahabat berkata, “Bagaimana ditunjukkan padamu sedangkan engkau sudah menjadi tanah?” Nabi bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An Nasa-i)

2. Membaca Surah AlKahfi

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu, kalau Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka Allah akan menyinarinya dengan cahaya di antara dua Jum’at.” (HR Hakim dalam Al-Mustadrok)

3. Memperbanyak Doa

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan hari Jum’at lalu berkata, “Di hari Jum’at itu ada satu waktu yang bila seorang muslim melakukan shalat di dalamnya serta memohon sesuatu pada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Kemudian beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari serta Muslim)

Yang dimaksud dengan detik terakhir dari hari Jum’at yaitu ketika menjelang Maghrib, yakni saat matahari akan terbenam.

4. Memperbanyak Dzikir untuk Mengingat Allah

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Wahai orang-orang yang beriman, bila kalian diseru untuk shalat pada hari jum’at, maka bersegeralah mengingat Allah…” (QS. Al Jumu’ah: 9)

Amalan Sunnah-Sunnah Terkait Shalat Jum’at

Di antara hadits yang mengatakan dianjurkannya mandi pada hari jum’at yaitu hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mandi pada hari jum’at, maka ia mandi seperti mandi janabah…” (HR. Bukhari serta Muslim) Sebagian ulama ada yang mewajibkan mandi jum’at dalam rangka kehati-hatian berdasar pada hadits dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mandi pada hari Jum’at merupakan wajib untuk setiap orang yang sudah baligh. ” (HR. Bukhari serta Muslim) gambar via: Boom Bastis

1. Mandi Jum’at

Di antara hadits yang mengatakan dianjurkannya mandi pada hari jum’at yaitu hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mandi pada hari jum’at, maka ia mandi seperti mandi janabah…” (HR. Bukhari serta Muslim)

Sebagian ulama ada yang mewajibkan mandi jum’at dalam rangka kehati-hatian berdasar pada hadits dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mandi pada hari Jum’at merupakan wajib untuk setiap orang yang sudah baligh. ” (HR. Bukhari serta Muslim)

2. Membersihkan Diri serta Memakai Minyak Wangi

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at serta bersuci semampunya, lalu menggunakan minyak rambut atau wangi-wangian kemudian pergi ke masjid serta tak memisahkan antara dua orang, lalu shalat sesuai dengan kemampuan dirinya, serta ketika imam memulai khutbah, ia diam serta mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jum’at ini hingga Jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari serta Muslim)

3. Mengenakan Pakaian Terbaik

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wajib untuk kalian membeli 2 buah pakaian untuk shalat jum’at, kecuali pakaian untuk bekerja” (HR. Abu Dawud serta Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Al Albani)

Di dalam hadits ini Nabi mendorong umatnya agar membeli baju khusus untuk dipakai shalat jum’at.

4. Menyegerakan Pergi ke Masjid serta duduk di shof pertama

Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju sholat Jum’at serta tidur siang sesudah shalat Jum’at” (HR. Bukhari).

Ibnu Hajar Al ‘Asqalani berkata dalam Fathul Bari, “Makna hadits ini yaitu para sahabat memulai shalat Jum’at pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada shalat zuhur saat panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dulu, lalu shalat saat matahari sudah berkurang panasnya”

5. Memperbanyak Shalat Sunnah Sebelum Khatib Naik Mimbar

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menjelaskan kalau Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mandi lalu datang untuk shalat Jum’at, kemudian ia shalat semampunya serta dia diam mendengarkan khutbah sampai selesai, lalu shalat bersama imam, maka akan diampuni dosanya mulai jum’at itu hingga jum’at berikutnya ditambah tiga hari.” (HR. Muslim)

Hadits di atas juga menunjukkan terlarangnya bicara waktu khatib sedang berkhutbah, serta wajib untuk setiap jamaah mendengarkannya.

6. Tidak Duduk dengan Memeluk Lutut Saat Khatib Berkhutbah

Sahl bin Mu’adz bin Anas menyampaikan kalau Rasulullah melarang Al Habwah (duduk dengan memegang lutut) saat sedang mendengarkan khatib berkhutbah” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, derajat : hasan)

7. Melakukan Shalat Sunnah Sesudah Shalat Jum’at

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian sudah selesai melakukan shalat Jum’at, maka shalatlah 4 rakaat.” Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, kalau Suhail berkata, “Apabila engkau tergesa-gesa karena suatu hal, maka shalatlah 2 rakaat di masjid serta 2 rakaat jika engkau pulang.” (HR. Muslim, Tirmidzi)

Baca juga: Sejarah Kerajaan Mataram Islam