Becareful, Ini Makanan yang Harus Dihindari agar Shalat dan Doa Tak Sia-sia

Seruni.id – Jika bicara tentang makanan, semua pasti butuh makanan. Tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan makanan. Mulai dari organisme yang paling kecil yang tinggal di tempat-tempat gelap, hingga makhluk hidup yang lebih kompleks dan sempurna, manusia.

Makanan pastinya diperlukan setiap makhluk untuk melanjutkan hidupnya. Makanan untuk makhluk hidup bagaikan bahan bakar untuk melanjutkan hidup.

Namun hidup juga tak lantas diisi dengan makanan saja. Karena tujuan hidup bukanlah untuk makan saja, melainkan untuk beribadah kepada Allah Ta’ala. Ibadah yang paling utama dalam sehari-hari adalah shalat. DOa pun ibadah yang dpat dilakukan kapanpun juga.

Oleh karena itu, dalam beribadah shalat kepada Allah Ta’ala, tentu kita harus suci. Jika sudah suci dan sesuai syari’at, InsyaAllah doa dan ibadah kita akan mudah diterima oleh Allah Ta’ala.

Tapi, bisa jadi karena makanan, ibadah dan doa kita bisa jadi sia-sia loh. Lantas, makanan apa saja yang membuat doa dan ibadah jadi sia-sia?

Nalah mah, berikut adakanan yang wajib dihindari agar doa dan sholat tak sia-sia, disimak ya.

1. Makanan yang didapat dengan cara yang tidak halal

Makanan yang diperoleh dengan cara yang tak baik, tidak halal, maka makanan tersebut akan menjadi haram. Salah satu contoh memperoleh dengan tidak halal adalah mencuri. Bisa dibayangkan bagaimana jika kita memakan makanan yang dibeli dari hasil curian? Apalagi jika makanan tersebut juga diberikan untuk anak dan istri.

Makanan yang didapatkan dari cara yang tidak halal, tentu tidak berkah. Salah satu contoh ketidakberkahan makanan adalah, makanan tersebut menjadi penyebab timbulnya penyakit. Jika sudah berkeluarga, bisa jadi keluarganya tidak harmonis, sering bertengkar dan sebagainya.

Dari makanan yang tidak halal tersebut sangat dapat menyebabkan doa dan shalat bisa tidak diterima oleh Allah. Hal tersebut karena makanan yang tidak berkah tadi.

Oleh karena itu, pastikan makanan yang kita makan merupakan makanan yang diperoleh dengan cara-cara yang baik. Terlebih jika kita sudah berkewajiban menafkahi anak istri.

2. Makanan yang jelas dilarang dalam Al-Qur’an dan hadist

Dalam QS. Al Baqarah : 173 telah dijelaskan mengenai makanan yang haram untuk dimakan. Diantaranya yaitu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih tidak menyebut nama Allah.

Jika makanan yang haram tersebut dimakan, jelas akan mendapat murka dari Allah. Selain itu juga bisa menjadi sebab shalat dan doa tidak diterima. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya :

“Seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat kedua tanganya ke langit tinggi-tinggi dan berdoa : Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana doanya bisa terkabulkan.?” [Shahih Muslim, kitab Zakat bab Qabulus Sadaqah 3/85-86].

“Artinya : Seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat kedua tanganya ke langit tinggi-tinggi dan berdoa : Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana doanya bisa terkabulkan.?” [Shahih Muslim, kitab Zakat bab Qabulus Sadaqah 3/85-86].

“Artinya : Seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat kedua tanganya ke langit tinggi-tinggi dan berdoa : Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana doanya bisa terkabulkan.?” [Shahih Muslim, kitab Zakat bab Qabulus Sadaqah 3/85-86].

“Artinya : Seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat kedua tanganya ke langit tinggi-tinggi dan berdoa : Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana doanya bisa terkabulkan.?” [Shahih Muslim, kitab Zakat bab Qabulus Sadaqah 3/85-86].

Yuks mari kita mulai dan terus bermuhasabah (instropeksi diri). Apakah ada dari diri kita yang secara tak sadar mungkin masih mengkonsumsi hal-hal yang haram atau memperoleh sesuatu dengan cara yang tidak baik dan dilarang Allah? Bisa jadi hal itu yang menyebabkan adanya penghalang dari doa-doa kita selama ini.