Sehat  

Alami Keputihan dan Cairan “V” Berlebih Saat Hamil? Berikut Tips untuk Mengatasinya …

Seruni – Selama hamil, banyak masalah mungkin terjadi, salah satunya adalah keputihan. Keputihan selama hamil merupakan hal yang umum dan normal dialami ibu hamil. Ini dipengaruhi oleh perubahan pada tubuh wanita saat hamil. Meski begitu, keputihan saat hamil harus tetap diwaspadai dan diatasi dengan baik agar tidak bertambah buruk.

Apa yang Menyebabkan Keputihan Selama Hamil?

Related image
juohco.com

Selama hamil, leher rahim dan dinding vagina menjadi lebih lembut dan lebih banyak menghasilkan lendir atau disebut keputihan. Hal ini karena tubuh lebih banyak menghasilkan hormon estrogen dan lebih banyak darah mengalir ke daerah leher rahim selama kehamilan.

Keputihan sebenarnya berfungsi untuk melindungi leher rahim atau vagina dari bakteri atau kuman dari luar. Sehingga, mencegah adanya infeksi vagina yang bisa berpindah ke rahim dan membahayakan janin.

Menjelang akhir kehamilan, kepala bayi yang menekan leher rahim juga bisa menyebabkan keputihan terjadi lebih banyak, seperti dikutip dari NHS. Kadang, Anda mungkin tidak bisa membedakan keputihan ini dengan air kencing. Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, keputihan juga bisa disertai dengan bercak darah. Ini bisa menjadi tanda tubuh sudah siap untuk melahirkan.

Keputihan saat hamil memang normal terjadi, namun penting bagi Anda untuk tetap memantaunya. Jadi, jika sewaktu-waktu ada yang aneh dari keputihan Anda, Anda bisa langsung memeriksakannya ke dokter. Jika keputihan Anda mengalami perubahan seperti di bawah ini, sebaiknya segera periksakan ke dokter, mungkin ini tanda dari infeksi vagina.

  • Keputihan berubah warna, misal menjadi lebih kuning atau kehijauan
  • Mengeluarkan bau tidak sedap
  • Anda merasa gatal atau nyeri di vagina
  • Keputihan selama hamil yang normal terjadi akan memiliki ciri-ciri seperti berwarna putih (seperti susu) dan jernih, serta tidak mengeluarkan bau tak sedap.

Bagaimana Mengatasi Keputihan Saat Hamil?

Related image
klikdokter.com

Banyak keputihan yang keluar selama kehamilan tentu mengganggu. Jika tidak diatasi dengan baik, keputihan bisa membuat daerah vagina Anda menjadi lebih lembap sehingga lebih mudah terkena infeksi bakteri. Oleh karena itu, mengatasi keputihan dengan baik penting dilakukan selama kehamilan. Bagaimana caranya?

  • Jika keputihan sangat banyak, Anda mungkin perlu mengganti celana dalam Anda lebih sering. Sehingga, kelembapan daerah kemaluan Anda selalu terjaga.
  • Selalu jaga agar daerah kemaluan Anda selalu bersih dan kering. Setelah mandi, berolahraga, buang air kecil atau besar, biasakan untuk mengelap daerah kemaluan Anda dengan handuk lembut sehingga tetap kering.
  • Bersihkan daerah vagina Anda dengan rutin. Anda bisa menggunakan air hangat untuk membersihkan vagina. Atau, Anda juga bisa menggunakan produk pembersih vagina (bukan sabun) yang mengandung povidone-iodine, jika diperlukan.
  • Jangan menggunakan tisu dengan pewangi, sabun wangi, atau deodoran vagina untuk membersihkan atau sekadar membasuh vagina.
  • Jangan menggunakan douching untuk membersihkan vagina karena ini bisa mengiritasi kulit dan mengganggu keseimbangan bakteri alami dalam vagina.

Bagaimana Mencegah Infeksi Vagina Selama Kehamilan?

Image result for makanan yang mengandung probiotik
aryanto.id

Mencegah keputihan saat hamil tidak mungkin dilakukan karena keputihan merupakan hal yang normal. Tapi, Anda bisa melakukan sesuatu untuk mencegah Anda dari infeksi vagina, karena keputihan yang tidak biasa bisa menjadi tanda dari infeksi vagina. Berikut ini hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah infeksi vagina:

  • Tidak menggunakan pantyliner setiap hari selama keputihan karena bisa mengiritasi area vagina.
  • Tidak menggunakan tampon karena bisa memaparkan kuman baru ke dalam vagina.
  • Gunakan deterjen tanpa pewangi untuk mencuci pakaian dalam Anda. Bilas cucian sampai benar-benar bersih.
  • Hindari menggunakan sabun wangi atau cairan antiseptik yang ditambahkan dalam bak mandi.
  • Cuci tangan sebelum maupun sesudah menyentuh kemaluan Anda.
  • Pastikan vagina dilumasi dengan baik sebelum melakukan hubungan seksual untuk mencegah iritasi.
  • Pilih celana dalam dari bahan katun, sehingga mudah menyerap keringat. Pilih juga celana panjang, celana pendek, atau rok yang longgar untuk dipakai. Sehingga, keringat tidak menumpuk di area sekitar vagina.
  • Bersihkan vagina dari depan ke belakang, sehingga kuman atau bakteri yang ada di sekitar anus tidak tersebar ke daerah vagina.
  • Berhenti merokok karena merokok membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi vagina.
  • Konsumsilah makanan tinggi probiotik, seperti yogurt karena probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam vagina.