Rehat  

Harja Jaladri, Wasit Asal Indonesia Pertama Yang Memimpin NBA Summer League di Las Vegas

gambar via: facebook

Rabu (13/7) waktu setempat, sejarah ditorehkan putra Indonesia asli Cirebon, Harja Jaladri. Dirinya menjadi wasit asal Indonesia pertama yang memimpin pertandingan NBA Summer League di Thomas and Mark Center, Las Vegas. Harja memimpin pertandingan pada Portland Trail Blazers melawan Utah Jazz.

Semakin mengagumkan karena kompetisi yang dipimpin Harja itu luar biasa seru. Partai yang dimenangkan Blazers secara dramatis 92-89 itu menjadi kompetisi satu-satunya di NBA Summer League Las Vegas 2016 yang memainkan dua kali overtime hingga saat ini.

“Pengalaman yang betul-betul berharga. Mahal banget ilmunya,” ucap Harja Jaladri

Dalam pertandingan itu, Harja sebagai perwakilan dari FIBA Asia turun dengan dua wasit lain asal Amerika Serikat (AS). Mereka yaitu Haywoode Workman serta Phenizee Ransom. Workman terdaftar merupakan wasit NBA. Sementara Ransom merupakan wasit D-League.

wasit harja jaladri. gambar via: NGOBROL BASKET
wasit harja jaladri. gambar via: NGOBROL BASKET

“Setiap detil gerakan wasit begitu diperhatikan di NBA. Kami dipantau 20 kamera di lapangan. Salah noleh saja terlihat. Pada evaluasi usai kompetisi langsung diingatkan,” ucap Harja.

Rasa cemas sempat menghantui ketika melangkah menuju lapangan dari locker room. Bagaimana tidak, ini akan jadi sejarah untuk diri saya sendiri. Dalam lubuk hati, saya bersyukur lantaran bisa meraih titik ini, selain itu menurut Harja, banyaknya sebagian ketentuan yang berbeda pada kompetisi basket NBA serta FIBA membuatnya harus beradaptasi dengan cepat di Las Vegas.

Sebelum dipersilahkan untuk terjun di kompetisi, beberapa wasit perwakilan FIBA memperoleh penataran di dalam kelas terlebih dulu.

“Gerakan rotasi untuk tiga wasit di lapangan juga berbeda pada NBA serta FIBA. Beberapa isyarat call juga lain. Maka dari itu banyak pengetahuan baru yang saya dapat,” ucap Harja.

Rekan-rekan wasit di AS menjalankan profesi mereka dengan begitu serius. NBA juga dapat menyediakan sistem, sarana, dan prasarana yang membuat para wasit terus ingin belajar hal-hal baru untuk meningkatkan performa.

Saya yakin (tegas Harja) hal itu dapat diaplikasikan di Indonesia, pastinya dengan pertolongan semua pihak. Untuk kemajuan Basket di Indonesia.

Sumber: babahboim.wordpress.com

Baca juga: Mahasiswi IPB Raih Penghargaan “Best Presentation” Dalam Ajang Asia Future Conference di Jepang