Lakukan 6 Hal ini Saat Terjebak Gempa di Dalam Bangunan, Jangan Panik!

Ladies, kita pasti sangat menyadari bahwa Indonesia merupakan wilayah rawan gempa bumi. Hal tersebut dikarenakan Indonesia merupakan wilayah yang dilalui oleh 3 lempeng dunia dan 2 sirkum pegunungan muda. Gerakan dari lempeng-lempeng dan barisan gunung api yang sangat dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi.

Gempa bumi atau getaran di lapisan kulit bumi tersebut merupakan salah satu bencana alam yang  ditakuti oleh manusia. Selain karena tak bisa diprediksi, gempa bumi bisa menimbulkan trauma dan kerusakan serius pada bangunan.

Saat terjadi gempa bumi yang memiliki kekuatan yang besar, gempa bumi bisa memporak-porandakan isi bangunan atau rumah. Mulai dari perabotan hingga isi lemari, semuanya bisa bergeser dan berhamburan keluar dari tempatnya.

Nah, di saat genting seperti inilah kamu dituntut untuk berpikir cepat dan tidak panik.

Memang tak mudah untuk mengendalikan dan menenangkan diri saat terjadi gempa. Untuk kamu yang sedang berada di rumah atau bangunan apapun, Tim Seruni mencoba untuk merangkum sederet langkah pengamanan diri yang bisa kamu praktikkan dengan mudah. 

Simak tips aman saat gempa bumi dan kita sedang berada di dalam bangunan yah:

  1. Jangan Keluar Rumah

Apabila kamu merasakan gempa, jangan panik dan tetap berada di dalam rumah sampai guncangan berhenti. Karena berlari keluar rumah dengan keadaan panik hanya akan memunculkan resiko-resiko berbahaya, seperti jatuh, dan tertimpa barang atau reruntuhan rumah.

 

Jika memungkinkan, berdirilah di dekat dinding paling luar dari bangunan atau di sebelah luarnya jika memungkinkan. Akan lebih aman untuk berada di sebelah luar bangunan daripada di dalamnya. Semakin jauh kita dari bagian luar bangunan, maka akan semakin besar kemungkinan jalur menyelamatkan diri tertutup.

2. Jangan Lari Melalui Tangga

Saat gempa terjadi, jangan pernah lari melalui tangga. Tangga memiliki “momen frekuensi” yang berbeda (tangga akan berayun terpisah dari bangunan utama). Tangga dan bagian lain dari bangunan akan terus-menerus berbenturan satu sama lain sampai terjadi kerusakan struktur dari tangga tersebut. Orang-orang yang lari melalui tangga sebelum tangga itu rubuh akan terpotong-potong olehnyamalah akan sangat membahayakan dirinya sendiri.

Bahkan, jika bangunan tidak runtuh, jauhilah tangga. Tangga akan menjadi bagian bangunan yang paling mungkin untuk rusak. Bahkan jika gempa tidak meruntuhkan tangga, tangga tersebut akan runtuh juga pada saat orang-orang berlarian menyelamatkan diri. Tangga tetap harus diperiksa walaupun bagian lain dari bangunan tidak rusak.

3. Berlutut dan Berlindung

Kucing, anjing dan bayi biasanya mengambil posisi meringkuk secara alami. Itu juga yang harus kita lakukan pada saat gempa. Ini adalah insting alami untuk menyelamatkan diri. Kita dapat bertahan hidup dalam ruangan yang sempit. Ambil posisi berlutut dan merendahkan badan di samping suatu benda, di samping sofa atau kursi besar, di samping benda besar yang akan remuk sedikit, tapi menyisakan ruangan kosong di sebelahnya.

Atau jika terjadi gempa dan kita tidak dapat keluar melalui jendela atau pintu, maka berbaring lah meringkuk di sebelah sofa atau kursi besar. Berlindunglah di bawah meja kayu yang kokoh atau perabot lain.

Jauhi posisi kita dari kaca, jendela, pintu dan dinding, serta benda-benda yang rawan jatuh seperti lampu gantung dan vas bunga. Jika tidak ada meja di dekatmu, segera tutupi wajah dan kepala dengan kedua lengan dan meringkuklah di sudut dalam bangunan yang jauh dari pintu.

4. Jauhi Perabotan Besar

Saat terjadi gempa, jangan sesekali berada di dekat perabotan besar seperti lemari, cabinet, atau furniture lain yang menempel pada dinding, untuk menghindari risiko tertimpa benda-benda tersebut.

5. Gunakan Bantal

Jika kita berada di tempat tidur pada saat gempa terjadi, berguling lah ke samping tempat tidur. Ruangan kosong yang aman akan berada di samping tempat tidur. Hotel akan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi dengan hanya menempelkan peringatan di belakang pintu agar tamu-tamu berbaring di lantai di sebelah tempat tidur jika terjadi gempa.

Selain itu, berpegangan dan lindungi kepala dengan bantal, Bantal tersebut juga dapat digunakan sebagai alas kaki apabila terdapat pecahan kaca disekitarmu.

6. Jangan Menyentuh Sumber Listrik

Jangan menyentuh benda apapun yang berhubungan dengan listrik, seperti saklar, kabel, dan sebagainya. Pasca gempa, resiko konslet bisa saja terjadi. Selain itu, hindari juga benda-benda yang berisiko menimbulkan kebakaran, seperti tabung gas.

Harus selalu diingat, kepanikan memang wajar, namun perlu disikapi dengan baik agar tidak menyebabkan sesuatu yang malah merugikan diri sendiri, atau bahkan orang-orang sekitar.

Semoga bermanfaat ya Ladies!
-Arumadewi-
Dari berbagai sumber