Lokasi Wisata Menakjubkan di Aceh yang Bikin Turis Malaysia Melongo

Seruni.id – Ada satu objek wisata yang sangat menarik dan bersejarah  di Lampulo, Kota Banda Aceh. Objek wisata tersebut dapat menggambarkan peristiwa yang sangat mengiris hati dan bemcana dasyat yang pernah terjadi.

Salah satu objek wisata yang paling terkenal di Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh adalah kapal di atas rumah. Objek wisata tersebut adalah saksi bisu sejarah bencana alam gempa dan tsunami 26 Desember 2004 yang meluluhlantakkan tanah dan menelan korban yang sangat besar dari penduduk serambi Mekah, Aceh.

Menjelang hari peringatan tsunami ke-13, banyak wisatawan yang mengunjungi lokasi wisata tempat mengenang tsunami Aceh ini. Para wisatawan lokal ataupun mancanegara ingin melihat langsung sisa-sisa dan bukti kedahsyatan tsunami Aceh tersebut.

Salah satunya, Razis Rahim, wisatawan asal negeri jiran, Malaysia, ini mengaku bahwa dirinya kaget ketika melihat keberadaan kapal di atas rumah. Padahal, kata dia, jarak antara lokasi kapal tersebut dengan pinggir laut lumayan jauh.

“Saya awalnya sampat bingung, kenapa bisa kapal besar itu ada di atas rumah masyarakat,” papar Razis, Jumat, 22 Desember 2017.

Setelah ia dan puluhan wisatawan lainnya mendengarkan kisah kapal itu dari pemandu wisata, Razis dan rombongan terharu.

“Kami juga tidak menyangka bagaimana dahsyatnya tsunami yang melanda daerah ini. Apalagi berkat kapal ini, puluhan orang bisa selamat. Tapi kami yakin, Aceh sudah bangkit dari keterpurukan itu,” kata Razis yang baru pertama kali ini ke Aceh.

Dilain pihak, pemandu wisata kapal di atas rumah mengatakan, menjelang libur panjang, lokasi ini kerap dikunjungi wisatawan. Bukan hanya dari Malaysia, dari Eropa pun sering berkunjung. Kebanyakan dari wisatawan tersebut ingin mengetahui dan melihat secara langsung tempat ini yang merupakan tempat bersejarah karena merupakan saksi bisu bencana tsunami.

Puncak ramainya wisatawan datang memang di bulan Desember. Apalagi tepat tanggal 26 Desember yang merupakan tanggal dari terjadinya tsunami Aceh. Kebanyakan para wisatawan tersebut berasal dari Malaysia, tapi banyak juga dari Jepang dan Belanda.

Kapal di atas rumah ini menjadi bukti penting betapa dahsyatnya musibah tsunami Aceh. Berkat kapal ini 59 orang terselamatkan dari bencana tsunami.

Tsunami dasyat itu pula yang membawa kapal seberat 20 ton ini tersangkut di atas rumah penduduk di kawasan Gampong Lampulo. Kapal dengan panjang 25 meter ini terbuat dari kayu.

Kapal di atas rumah tersebut, bagian bawahnyal dicat warna merah, sedangkan badan kapal tampak telah dicat kembali dengan cat minyak berwarna perak.

Beberapa bagian di dinding kapal terlihat mulai lapuk dimakan usia. Lebarnya mencapai 5,5 meter. Bagi para pengunjung keberadaan kapal ini tentu saja akan mengingatkan pada kekuasaan Sang Pencipta dengan peristiwa tsunami.

Untuk memudahkan pengunjung melihat bagian atas kapal, dibangun tangga datar setinggi lima meter. Seluruh bangunan ini berwarna abu-abu. Dari atas sini pengunjung dapat dengan leluasa melihat bagian dalam kapal dan rumah-rumah penduduk di sekitarnya.

Bagian rumah yang masih kokoh di bawah kapal tersebut, sebagian dari rumah kemudian dijadikan sebagai museum yang memiliki galeri foto kota Banda Aceh sesaat, setelah, dan sesudah kejadian tsunami.

Adapun keberadaan kapal ini bukan hanya untuk mengingat masa lalu yang kelam, tetapi sekaligus juga menjadi media edukasi bagi generasi selanjutnya.

 

-Arumadewi-

Sumber: Viva