Rehat  

Perempuan Asal Aceh Ini Muncul Dalam Dokumenter Leonardo DiCaprio

PortalHijau.Com

Taman Nasional Gunung Leuser dikenal sebagai salah satu Taman Nasional tempat habitat sekawanan Gajah. Taman Nasional yang terdapat di lereng gunung Leuser Aceh itu adalah ekosistem yang kaya dengan keanekaragaman hayati. Akan tetapi kekayaan alam tersebut terancam akibat sering terjadinya pembalakan liar serta perkebunan ilegal. Ancaman itu kemudian mendorong seorang perempuan bernama Farwiza Farhan untuk berdiri serta memperjuangkan kelestarian Ekosistem Leuser.

Farwiza Farhan adalah seorang perempuan asal Aceh yang sekarang ini aktif sebagai aktifis perlindungan alam di Aceh melalui organisasi yang dicetuskannya bersama Rudi Putra, Yayasan HAkA: Forest, Nature and Environment of Aceh. Suatu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mempunyai misi untuk melindungi kelestarian hutan di Aceh. Kiprahnya itu bukan tanpa alasan sebab Kawasan Ekosistem Leuser merupakan tempat terakhir di dunia di mana badak, orang utan, gajah, serta harimau tinggal bersama di alam.

Karena kiprahnya bersama HAkA, Farwiza yang akrab disapa Wiza memperoleh penghargaan Whitley Awards bulan April lalu di London. Suatu penghargaan yang khusus ditujukan untuk para aktifis lingkungan di dunia. Whitley Awards bahkan juga dijuluki sebagai piala oscar-nya dunia pelestarian serta ramah lingkungan. Wiza terpilih karena perannya dalam proyek “Citizen Lawsuits: Defending local livelihoods and Sumatra’s iconic species in the Leuser Ecosystem”. Proyek itu adalah proyek untuk melindungi spesies-spesies yang hidup di lingkungan Leuser.

The lowland #rainforest of the Leuser Ecosystem are considered the world’s best remaining habitat for the critically endangered Sumatran #elephant. In these forests, ancient elephant migratory paths are still used by some of the last #wild herds of Sumatran elephants. But the expansion of Palm Oil plantations is fragmenting the #forest and cutting off key elephant migratory corridors, making it more difficult for elephant families to find adequate sources of food and water. The Leonardo DiCaprio Foundation is supporting local partners to establish a mega-fauna sanctuary in the Leuser Ecosystem, last place on Earth where Sumatran orangutans, tigers, rhinos and elephants coexist in the wild. Click the link in the bio to stand with @haka_sumatra as they fight to protect the Leuser Ecosystem. #SaveLeuserEcosystem #Indonesia

A photo posted by Leonardo DiCaprio (@leonardodicaprio) on Mar 28, 2016 at 6:22pm PDT

Dana yang diperoleh oleh Wiza dari penghargaan itu tak dipakai untuk pribadi tetapi dipakai untuk proyek pelestarian hutan di Leuser. Wiza mengutarakan, kalau sebagian dana itu akan dipakai untuk proyek pemberdayaan masyarakat untuk ikut melakukan pelestarian lingkungan.

Bukan hanya itu, peran perempuan yang menamatkan pendidikan masternya di University of Queensland, Brisbane, Australia itu juga mendapat perhatian khusus dari seorang aktor peraih Academy Awards, Leonardo DiCaprio yang terkenal sangat perhatian pada isu lingkungan. Aktor yang sering membuat film dokumenter mengenai kampanye pemanasan global itu mendatangi Wiza serta berkeliling Leuser awal bulan April lalu. Wiza, Rudi serta Leonardo DiCaprio bahkan juga berfoto bersama waktu itu. Wiza mengaku kalau dirinya terkesan ketika bertemu dengan pria peraih Piala Oscar itu.

“Pertemuan itu menyenangkan. Saya merasa terkesan dengan kedalaman pengetahuan serta niatnya yang tulus,” ungkap perempuan yang sekarang ini menjadi kandidat PhD di Fakultas Antropologi dan Studi Pembangunan, Universitas Radboud, kota Nijmegen, Belanda.

September lalu film dokumenter yang menampilkan Leonardo DiCaprio berjudul Before the Flood di tayangkan di Festival Film Toronto serta sudah meluncurkan sebuah Trailer. Film itu adalah karya garapan sutradara Fisher Stevens serta diproduseri oleh Leonardo DiCaprio. Film itu rencananya akan mulai tayang di National Geographic Channel pada 21 Oktober yang akan datang.

Laman Facebook dari HAkA juga memberi dukungan film itu serta mengatakan kalau dokumenter itu akan menampilkan Ekosistem Leuser dan Farwiza Farhan sebagai seorang narasumber yang diajak berbincang bersama Leonardo DiCaprio.

Sumber: says.com, Jakarta Pos, GNFI

Baca juga: Inilah Kisah Orang Yang Menyelamatkan Naskah-Naskah Karya Pramoedya Ananta Toer