Sajak yang Tak Putih

pixabay

Kenapa jua kita mesti teringat pada mati?
Langit menari, tujuh warna dibelah pelangi
Basah rambut wangi tubuh dibasuh hujan tadi
Aku minta pandangmu saja, mata nyatu hati

Kenapa masih kita mesti menyanyi berdoa?
Tanganmu tanganku menutup luka menganga
Pelangi tak sempat tanya: itu merah apa?
Langit tiba-tiba telah pula menutup mata

Tadi senja mau tiraikan kelambu telus sutra
Belum kita rebahkan lelah sepasang koyak ia
Kau tarik aku, aku tarik kau, kita telah sama:
Ini seperti tarian akhir, sebelum Mati tiba…

(Sumber)