Teman tapi Mesra

Seruni.id – Inilah zaman dimana kadang lebih ramah pada orang lain dibanding pada pasangan sendiri itu menjadi lumrah.

Entahlah.

Saya juga tidak pandai menuliskannya.

Cuma pernah beberapa kali orang-orang dekat mengalaminya, juga saat melihat di tempat umum orang-orang yang sepertinya hanya rekan kerja tapi akrabnya sedikit berlebihan.

Tau ga sih para suami, istri anda akan makin tidak menarik jika anda terbiasa dengan yang haram.

Sebaliknya, istri anda akan makin terlihat menarik di saat anda bersyukur dan menuruti perintah Allah untuk menundukkan pandangan.

Berlaku juga sebaliknya, wanita jangan melihat-lihat pria lain, noted yah meskipun ustadz atau artis yang seolah “halal” dilihat, karena nanti jadi tidak bersyukur dengan suami sendiri.

Karena Allah udah janji, jika bersyukur maka nikmat akan Allah tambah.

Perintah Allah adalah tundukkan pandangan bagi pria dan wanita.

Jangan DEKATI zinah. Apalagi melakukan.

Cipika cipiki krn alesan kerja? Karena merasa akrab?

Lebih baik terkena timah panas dibanding harus menyalami atau bersentuhan dengan lawan jenis selain pasangan dan mahramnya.

Bagi yang nekat selingkuh.

Entah khianat hati semacam menyukai orang lain, diam-diam mengagumi atau menonton hal-hal yang dilarang yang haram dilihat mata. Entah khianat betulan dengan aneka tingkatan.

“Sekedar” chat.

“Sekedar” jalan bareng.

“Sekedar” makan bareng.

Dan yg lebih parah dari itu.

Sungguh Allah BENCI sifat KHIANAT.

BUKAN DIANGGAP GOLONGAN RASULULLAAH.

Selingkuh itu atau apapun namanya HARAM.

Anda menggadaikan kebahagiaan dunia akherat demi kesenangan semu.

Tidak ada kebahagiaan.

Itu hanya hawa nafsu..

Dan begitulah sifat hawa nafsu.

Dia menipu, memutarbalikkan keadaan yang sesungguhnya.

Seolah lebih menantang, lebih seru dan menyenangkan.

Yang halal nampak buruk.

Yang haram nampak indah.

Siapa yang kamu sakiti?

Pasanganmu mungkin sakit lalu akhirnya menerima takdirnya,

Tapi kamu?

Mau lari ke mana?

Ini semua bumi Allah.

Kebusukan akan terbongkar.

Entah seberapa rapat ditutupi tapi kelak akan terkuak.

Kalau tidak semua dibuka di dunia, di akhirat pasti ada hisabnya.

Bertaubatlah.

Lihatlah istrimu.

Ya mungkin dia tidak seindah dulu, tapi dialah yang rela berletih-letih mengurus buah hatimu hingga selucu sekarang.

Hargai masa-masa dimana mungkin dia tidak semenenarik saat anda awal menikah.

Tapi jika anda senantiasa memuji, membangkitkan harga dirinya, justru dia akan tampil lebih dari yang anda duga.

Jadilah pria yang memberi rasa aman dan percaya bahwa anda tidak akan menyia-nyiakan cinta dan kepercayaannya.

Lihatlah suamimu.

Ya mungkin dia tidak seganteng dulu, tapi melalui dialah engkau menjadi terhormat bergelar istri. Dimana tidak semua wanita mendapat penjagaan dari sosok bernama suami.

Hargai masa-masa dimana mungkin suami mengalami pasang surut dalam hal usahanya, atau perihal kesehatannya, jadilah wanita yang tegar mendampingi.

Jadilah wanita yang selalu menjadi tempat kembali saat suami pulang ke rumah.

Jangan sekali-kali membandingkan dengan orang lain.

Sungguh mata ini hanya melihat yang zhahir saja. Seringkali apa yang kita lihat hanya tipuan. Saat tipuan sudah didapat ternyata hanya ZONK saja. Semua tidak seindah yg dibayangkan. Sementara anugrah dari Allah engkau lepaskan begitu saja.

Nampak cantik diawal akan berakhir buruk karena akhlaknya buruk. Nampak kaya di awal akan berakhir buruk karena tidak ada keberkahan.

Nampak baik dan pengertian diawal akan berakhir buruk karena menantang murka Allah.

Semoga Allah senantiasa jaga hati dan diri-diri kita juga suami kita dimanapun berada.

Untuk yang sedang mengalami kasus-kasus ini semoga Allah berikan hidayah-Nya dan bereskan smua urusannya.

Sungguh semua beban pasti sesuai kesanggupan.

Introspeksi diri, taubat, perdekat hubungan dengan Allah, lalu niat menjadi lebih baik lagi.

Jika pasangan tidak menghargai, maka Allahlah sebaik-baik pemberi balasan, karena dunia ini hanya sementara saja.

Barakallaahu fiikum

Sumber : ♥ Bunda Kaska dan diedit seperlunya oleh Anggraini