Ulang Tahun ke-23, Mikha Tambayong “Ini kali pertama aku merayakan menit-menit pertama setelah bertambah dewasa di rumah sakit, menangis sambil terus berdoa,”

Seruni – Hari ulang tahun selalu menjadi momen yang paling dinantikan bagi sebagian orang. Tentu saja karena hari tersebut menjadi salah satu pengingat untuk selalu mensyukuri nikmat hidup yang diberikan Tuhan. Namun hal ini tidak dapat dirasakan oleh artis cantik Mikha Tambayong.

Mikha genap berumur 23 tahun pada tanggal 15 September kemarin. Namun dia harus rela meninggalkan euforia detik-detik menjelang hari peringatan kelahirannya akibat kejadian pilu yang dialami keluarganya.

Lewat akun Instagramnya, Mikha sempat curhat kisah harunya ini. Dua jam sebelum pukul 24.00, sebelum perayaan ulang tahunnya, Mikha dan keluarga harus menghadapi fakta bahwa salah satu kerabatnya telah berpulang. Dan tidak seperti biasanya (di hari ulang tahun ini) tidak ada perayaan, tidak ada kue atau lilin.

Berikut curhatan Mikha lewat akun Instagramnya @miktambayong:

My 23rd birthday would certainly be the most memorable one i’ve had so far. Just 2 hours before 12 on Sept 15, our family had to suffer a saddening loss of one of our own (Rest in Peace Bpk. Djauhar Leimena, we love you Aki). Unlike the usual, there’s no celebration, no cake or candles. It’s got to be my first experience of spending the first minutes of getting older in the hospital, weeping but still praying fervently. But i was taught; To everything there is a season, time to every purpose. A time to be born and a time to die. As heartbreaking as it was, it’s also a gift that one soul has been saved and another one has gained. Simply happy is undoubtedly an understatement. I was and am blessed beyond measure. May we all be reminded of how meaningful this life is and our loved ones are. Thank you for all the wishes and prayers, I’m overwhelmed. ?

A post shared by Maudy Mikha Maria Tambayong (@miktambayong) on

“Hari ulang tahunku yang ke 23 ini adalah hari ulang tahun yang paling berkesan yang pernah aku alami. Selang 2 jam sebelum jam 12 tengah malam tanggal 15 September, keluargaku harus dihadapkan dengan kepergian salah satu kerabat kami (Rest in peace Bpk. Djauhar Leimena, we love you Aki).

Tak seperti biasanya, tidak ada perayaan, tidak ada kue atau lilin. Ini kali pertama aku merayakan menit-menit pertama setelah bertambah dewasa di rumah sakit, menangis sambil terus berdoa dengan teguh.

Namun, sebuah pelajaran aku dapatkan; Segala sesuatu memiliki musimnya, takdir akan datang pada waktunya. Waktu untuk lahir dan waktu untuk pergi. Sepilu-pilunya kejadian ini, ini juga merupakan sebuah hadiah karena satu jiwa telah diselamatkan dan kepada jiwa lain, diberikan.

Tak dipungkiri, Rasa bahagiaku ini tak dapat mengungkapkan berkat yang melimpah yang aku dapatkan dari dulu hingga sekarang. Semoga kita selalu diingatkan betapa berartinya hidup ini dan hidup orang tercinta kita.

Thank you for all the wishes and prayers, I’m overwhelmed.” tulis dara kelahiran Jakarta tahun 1994 itu.

Menanggapi unggahan Mika ini, warganet beramai-ramai turut mengucapkan rasa haru mereka.

Akun @chefkasamone misalnya menulis, “HBD cantik moga pnjng umur & sehat slalu.”
Dan akun @veramanik283 yang menulis “Pengkhotbah 3:1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.”