Rehat  

Puluhan Anak Muda Sosialisasikan SDGs 2030 di Car Free Day

gambar via: gnfi

September lalu, puluhan anak-anak muda indonesia memperlihatkan dukungannya pada perubahan dunia untuk menjadi yang lebih baik. Mereka rela berkumpul serta longmarch di sepanjang jalan Thamrin sampai bundaran Hotel Indonesia untuk melakukan sosialisasi 17 poin Sustainable Development Goals (SDGs) dalam rangka aksi Walk For SDGs yang diorganisir oleh AIESEC Indonesia. Aksi tersebut berhasil menarik perhatian warga Jakarta yang saat itu juga ada di Car Free Day.

Dio Karnadi, sebagai media relation coordinator Indonesia mengutarakan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan yang bertujuan untuk memberikan kesadaran pada masyarakat mengenai pentingnya SDGs. “Poin-poin yang tercantum dalam 17 aspek SDGs beberapa diantaranya relevan dengan persoalan yang dihadapi Indonesia. Oleh sebab itu AIESEC berupaya untuk mengajak kalangan lain supaya ikut menyadari pentingnya SDGs. Lewat Walk for SDGs ini kami menginginkan ada kampanye yang viral sehingga kami melakukannya secara serentak di 11 kota di Indonesia,” katanya.

gambar via: gnfi
gambar via: gnfi

SDGs sebagai acara yang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk dunia yang lebih baik pada 2030 yang akan datang, selama ini memang masihlah kurang dipahami masyarakat pada umumnya, khususnya anak-anak muda. Menyadari hal itu, AIESES Indonesia merasa perlu untuk melaksanakan kampanye yang mampu menimbulkan awareness. Sehingga projek-projek yang dilaksanakan oleh lembaga serta instansi untuk peningkatan mutu hidup masyarakat tetap sesuai dengan agenda SDGs.

Dina Sonya, President AIESEC Indonesia menerangkan bahwa acara SDGs, adalah bukan sebatas acara milik PBB namun juga adalah acara masyarakat dunia. Sehingga masyarakat harus menjauhi projek yang tidak relevan dengan permasalahan. “Dukungan pada SDGs ini berawal dengan adanya partnership AIESEC International dengan UN. Tetapi bukan itu yang menjadi perhatian, namun yang butuh diperhatikan adalah, SDGs tidak cuma acara milik UN tapi acara masyarakat dunia, masyarakat bersama. AIESEC sendiri fokusnya saat ini yaitu kami mau shaping what we do around what the world needs. Jadi jangan sampai projek-projek yang kita buat tidak bermanfaat atau tidak relevan,” jelas perempuan alumnus Universitas Padjajaran itu.

gambar via: gnfi
gambar via: gnfi

Sonya mengutarakan kalau kampanye ini merupakan awalan dari program paling utama AIESEC, Youth Speak yang akan mengulas lebih mendalam mengenai apakah itu SDGs dengan para beberapa pakar di bidangnya. Harapannya, pemerintah serta anak-anak muda setidaknya penasaran mengenai apakah itu SDGs.

Di acara Walk For SDGs itu, tak kurang dari 100 anak muda berperan serta melakukan jalan kaki sambil membawa papan-papan bertuliskan 17 poin yang menjadi agenda utama program SDGs. Bukan hanya itu, para peserta juga diajak untuk berinteraksi dengan masyarakat melalui pembagian flyer mengenai SDGs. Agar lebih seru AIESEC juga mengadakan sesi kuis yang menghadiahkan bingkisan untuk para peserta yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang SDGs.

Sumber: GNFI