Apa Itu Critical Eleven dalam Pesawat?

Seruni.id – Momies sering bepergian naik pesawat ? Tahukah istilah critical eleven   saat kita sedang naik pesawat? Jadi ternyata 90% kecelakaan pesawat terjadi di 8 menit setelah take-off dan 3 menit sebelum landing. Kondisi inilah yang  disebut dengan “Critical Eleven“.

Itulah sebabnya di 11 menit yang kritis itu, para pramugari selalu meminta penumpang untuk menegakan sandaran kursi, menutup tray table, penutup jendela harus dibuka, dan penumpang yang duduk di deretan pintu harus bebas dari semua tas dan lain-lain?

Ketika tiba-tiba musibah itu terjadi, penumpang hanya punya waktu *90 detik* untuk keluar dari pesawat.
Jika tidak, penumpang bisa mati karena berbagai hal, dari smoke inhalation atau kekurangan oksigen, atau pesawat sinking incase of ditching (water landing).

Satu emergency exit di kabin, didesain untuk mengevakuasi sekitar 65 orang dalam waktu 90 detik tadi. Menegakan sandaran apalagi di saat panik, dapat menghabiskan waktu 10 detik, dan di saat evakuasi, 1 detik itu sudah masalah hidup dan mati.

Maka biasakan untuk menegur jika penumpang dibdepan kita tidak menegakan sandaran kursinya, karena disaat ada emergency landing, yang akan kena dampak adalah orang yang duduk di belakangnya.  Mereka akan terjebak dan tidak bisa keluar dari kursi, sedangkan penumpang di depan itu pasti akan lari keluar secepat mungkin supaya bisa selamat.

Tidak hanya itu, dalam penerbangan di malam hari, lampu kabin juga pasti diredupkan. Kenapa?
Alasannya sama, karena dalam waktu 90 detik semua penumpang harus keluar maka tidak ada waktu yang boleh terbuang. Di saat mata terbiasa melihat terang kemudian lampu mati, pasti butuh beberapa waktu supaya mata bisa adaptasi dengan pencahayaan yang gelap, maka dari itu lampu sengaja diredupkan supaya mata tidak perlu adaptasi lagi disaat ada emergency landing.

Kalo penutup jendela kabin mesti dibuka itu kenapa ?

Di training pilot dan pramugari ada kelas yg namanya “CRMC”, jadi kelas tentang komunikasi.
Karena 70% lebih kecelakaan pesawat terjadi karena kurang komunikasi antara semua orang, yaitu antara pramugari, pilot maupun penumpang.
Dalam penerbangan kita harus gunakan semua info yang ada , termasuk info dari penumpang. Kaca dibuka supaya penumpang bisa melihat keadaan luar.
Contoh ada kebakaran di sayap, kapten tidak bisa lihat, begitu juga pramugari, maka mungkin malah penumpang yang lihat dan bisa memberi info supaya bisa secepat mungkin evakuasi, atau kalau di negara Eropa , kadang sayap pesawat beku karena ada es, maka penumpang bisa lihat dan memberi info supaya kapten tahu dan kita bisa melakukan perbaikan sebelum terbang.

Nah, penting sekali kan info di atas, apalagi bagi kita yang sering bepergian menggunakan pesawat. Jadi ikutilah apa yang dikatakan para kru pesawat ya demi keselamatan kita bersama.