Sehat  

Sssssstt.. Terlalu Banyak Makan Daging Olahan Tingkatkan Risiko Anda Kena Kanker Usus Besar!

Seruni – Kanker merupakan penyakit yang ditakuti oleh semua orang. Penyebab penyakit ini pun beragam, dan tidak dapat diketahui secara pasti. Meski begitu, penelitian terbaru menemukan bahwa daging olahan atau kemasan ternyata berpotensi menyebabkan kanker usus besar. Diperkirakan lebih dari 34 ribu orang meninggal dunia setiap tahunnya karena kanker akibat mengonsumsi daging olahan dalam porsi tinggi. Mengapa demikian? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.

Image result for daging olahan
netralnews.com

WHO menyatakan daging olahan bisa meningkatkan risiko kanker

World Health Oganization (WHO) belum lama ini menyatakan jika daging olahan atau kemasan masuk ke dalam daftar makanan karsinogenik yang berpotensi menyebabkan kanker. Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), lembaga riset kanker di bawah WHO, daging olahan ini meliputi sosis, ham, daging asap, kornet, salami, dendeng, dan lain sebagainya.

Image result for sakit
hellosehat.com

Daging olahan adalah daging merah (sapi, kambing, ayam, domba, babi) yang sudah mengalami perubahan, baik bentuk maupun rasa lewat penggaraman, fermentasi, pengasapan, pengawetan atau cara lainnya untuk meningkatkan masa simpannya agar lebih tahan lama. Proses pengolahan tersebut biasanya dilakukan dengan cara menambahkan zat-zat kimia pada daging. Nah, zat tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan daging olahan inilah yang dipercaya dapat mengubah kandungan daging sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan risiko kanker.

Pada daging merah, proses pemasakan daging tersebut juga bisa meningkatkan risiko kanker apabila menggunakan metode masak dalam suhu tinggi, seperti dibakar, digoreng, ataupun dipanggang. Memasak dengan temperatur tinggi akan memicu kehadiran amino heterocyclic (HCAs) yang diklaim karsinogenik. Arang yang menempel pada daging bakar juga mengandung komponen karsinogen polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) sehingga keduanya sama-sama berpotensi meningkatkan risiko kanker.

Konsumsi daging olahan lebih dari 50 gram per hari meningkatkan risiko kanker usus besar

Dikutip dari laman American Cancer Society, sebanyak 22 ahli dari 10 negara telah meninjau lebih dari 800 penelitian. Hasilnya, para peneliti menemukan kesimpulan bahwa mengonsumsi 50 gram daging olahan setiap hari (setara dengan mengonsumsi 4 lembar daging asap atau 1 buah daging sosis) bisa meningkatkan risiko kanker usus besar hingga 18 persen. Meski angka presentase tersebut terlihat relatif kecil, tapi risiko kanker usus besar ini akan meningkat sesuai dengan jumlah daging yang dikonsumsi per hari.

Image result for kanker usus besar
hellosehat.com

Para peneliti juga menemukan adanya keterkaitan positif antara mengonsumsi daging merah serta peningkatan kanker usus besar, pankreas serta prostat. Data tersebut telah dipublikasikan di jurnal Lancet Oncology. Meskipun begitu, para peneliti mengatakan bahwa data yang mereka rilis hanya merupakan pemberitahuan bagi masyarakat, bukan menjadi larangan manusia untuk mengonsumsi daging merah.

Pentingnya menerapkan pola hidup sehat secara keseluruhan

Meski daging olahan dan daging merah berpotensi meningkatkan risiko kanker, bukan berarti Anda tidak diperbolehkan sama sekali mengonsumsi kedua jenis makanan tersebut. Para peneliti sepakat bahwa sesekali memakan daging bacon dengan jumlah yang sedikit dan terkontrol, tentu tidak akan berdampak buruk terhadap kesehatan. Asalkan, Anda juga menerapkan pola hidup yang sehat lainnya.

Singkatnya, Anda tidak hanya harus membatasi konsumsi daging merah dan menghindari mengonsumsi daging olahan saja. Tetapi, Anda juga harus menerapkan pola hidup sehat secara keseluruhan.

Related image
cantikitu.com

Caranya bisa dimulai dari memperhatikan asupan makanan yang Anda konsumsi sehari-hari. Pastikan makanan yang Anda konsumsi mengandung gizi seimbang seperti karbohidrat, protein, dan serat dari buah dan sayuran. Tidak hanya itu, Anda juga harus mengontrol berat badan, berhenti merokok, dan mengurangi konsumsi alkohol.

Terakhir, jangan lupa Anda juga diharuskan untuk aktif secara fisik. Lakukanlah aktivitas fisik apapun yang Anda gemari, entah sekedar jalan kaki, bersepeda, bersih-bersih rumah, dan lain sebagainya. Intinya, aktivitas tersebut membuat Anda senantiasa bergerak. Jika dijalankan secara konsisten, Anda tidak hanya bisa mengurangi risiko kanker usus besar saja, melainkan mengurangi risiko terkena kanker jenis lainnya di kemudian hari.