Salut! Beda dengan Tren Global, Pemuda Indonesia Sebut Agama Kunci Kebahagiaan

Seruni.id – Mencengangkan, hasil dari sebuah survei yang dilakukan oleh Varkey Foundation mendapatkan bahwa sebanyak 93 persen pemuda Indonesia menyakini bahwa agama memegang faktor penting untuk mendapatkan kebahagiaan dalam hidup. Hasil survei tersebut jauh di atas rata-rata tren global yang hanya sebesar 45,3 persen yang percaya bahwa kebahagiaan didapatkan dari keyakinan beragama.

Angka yang bersebrangan dengan tren global mencengangkan. Survei lainnya seperti yang dilakukan oleh Deloitte. Hasil survei Deloitte menyatakan bahwa lebih dari separuh pemuda dunia percaya bahwa para pemimpin agama membawa dampak negatif bagi dunia.

Hasil dari survei Varkey tahun lalu menemukan bahwa pemuda Indonesia adalah yang paling bahagia, mencetak angka menakjubkan, yaitu 90 persen pada skor kebahagiaan. Padahal rata-rata skor kebahagiaan global hanya 59,35 persen.  Survei, The Generation Z: Global Citizenship Survey, oleh Varkey melibatkan 20.000 pemuda sebagai responden di 20 negara.

Adapun Generasi Z yang dimaksud pada survei tersebut mengacu pada mereka yang lahir antara 1995 dan 2001, generasi pasca milenium. Di antaranya, Indonesia juga memiliki tingkat kesejahteraan emosional atau memiliki tingkat kebahagiaan tertinggi secara global, yaitu di angka 40 persen, dengan rata-rata dunia sebesar 29,95 persen. Ditemukan pada survei ini, Pemuda Indonesia tidak terlalu memikirkan masalah, tidak merasa cemas, ditindas, kesepian, atau tidak dicintai.

Sebuah survei lainnya juga mendapatkan hasil bahwa pemuda dunia berpikir skeptis terhadap pemimpin agama. Pada tahun ini, 2018, Survei yang dilakukan Deloitte Millennial, melaporkan bahwa 52 persen generasi milenium menyatakan bahwa pemimpin agama atau agama membawa dampak negatif pada dunia global. Sedangkan yang menyatakan kebalikannya, yaitu pemimpin agama atau agama membawa dampak positif bagi dunia global sebesar 33 persen saja.

Baca juga: Lakukan Hal ini Jika Ingin Keluarga Tercinta yang Sudah Meninggal Mendapatkan Kebahagiaan

Pada survei Deloitte, sebagian besar pemuda percaya bahwa pemimpin LSM dan pemimpin bisnis memiliki dampak positif, masing-masing 59 persen dan 44 persen.

Diketahui juga pada survei Deloitte tersebut, pemuda dunia sangat skeptis terhadap pemimpin politik. Secara mengejutkan 71 persen percaya bahwa pimpinan politik membawa dampak negatif dan hanya 19 persen yang berpikir sebaliknya.

Terlepas dari pandangan di kalangan pemuda atau generasi milenium bahwa perusahaan dan bisnis lebih tertarik untuk mengejar agenda mereka sendiri dan menghasilkan uang daripada membantu masyarakat atau melakukan bisnis secara etis.

Survei Deloitte tersebut dilakukan dengan 10.455 responden yang merupakan para pemuda atau generasi milenium di 36 negara dan 1.844 Gen Z di enam negara. Tidak ada responden dari Gen Z atau pemuda Indonesia yang ditanyai dalam survei Deloitte itu. Generasi milenium dalam survei Deloitte merujuk pada mereka yang lahir di antara tahun 1983 dan 1994. Sementara itu, Gen Z mencakup mereka yang lahir antara 1995 dan 1999.