Sehat  

Bedakan Nyeri Haid yang Normal dan Tidak Normal!

Seruni.id – Kamu kerap mengalami nyeri haid? Tenang saja, karena nyeri haid merupakan hal yang rutin dialami oleh setiap wanita setiap bulannya. Nyeri haid juga normal dialami oleh sebagian besar wanita, karena tubuh melepaskan hormon prostaglandin.

Prostaglandin berfungsi untuk menstimulasi otot rahim tersebut untuk berkontraksi, menyebabkan suplai darah ke rahim berhenti untuk beberapa saat dan meningkatkan sensitivitas ujung-ujung saraf nyeri, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan kram di perut.

Pada beberapa wanita, ada yang mengalami nyeri haid yang dirasakan sangat parah. Nyeri haid ini dikategorikan sebagai nyeri haid tidak normal akibat gangguan di organ reproduksi. Untuk lebih memahami tentang nyeri haid, berikut adalah dua jenis nyeri haid:

1. Nyeri haid primer

Nyeri haid primer merupakan nyeri haid yang normal dan terjadi karena kontraksi otot rahim sebagai akibat dari hormon prostaglandin. Nyeri haid primer meningkat jumlahnya pada wanita yang belum menikah dibandingkan dengan wanita yang sudah menikah.

Ciri-ciri nyeri haid normal:

a. Nyeri yang dirasakan biasanya satu atau dua hari sebelum haid datang atau saat haid hari pertama.

b. Nyeri yang dirasakan berada di perut bagian bawah, pinggang atau di bagian paha.

c. Sifat nyeri mulai dari ringan sampai berat, yang bertahan selama 12 hingga 72 jam.

d. Gejala nyeri disertai keluhan mual, muntah, lemas, dan diare.

2. Nyeri haid sekunder

Nyeri haid sekunder biasanya baru timbul di kemudian hari setelah haid hari pertama. Nyeri haid ini dapat disebabkan oleh beberapa penyakit atau kelainan di organ reproduksi.

Ciri-ciri nyeri haid yang tidak normal:

a. Nyeri yang dirasakan lebih sakit dibandingkan nyeri kram perut biasa.

b. Nyeri terkadang tidak berkurang meskipun haid telah selesai.

c. Nyeri yang dirasakan tidak disertai dengan gejala mual dan muntah.

Jika nyeri haid Anda termasuk normal, Anda dapat mencoba berbagai tindakan alami untuk meredakannya. Misalnya, meletakkan kompres hangat pada perut bagian bawah pusar untuk mengurangi nyeri, atau melakukan pijatan dengan membuat gerakan melingkar menggunakan jari tangan di sekitar pusar. Jangan lupa, teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga juga berguna untuk menghilangkan nyeri haid.

Selain itu, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri haid yang umumnya dijual bebas di apotek. Umumnya obat pereda nyeri haid mengandung parasetamol dan ekstrak tumbuhan Hyoscyami. Parasetamol bekerja di susunan syaraf pusat yang memberikan reaksi pada produksi prostaglandin sehingga menghambat pembentukan sinyal rasa nyeri. Sedangkan ekstrak tumbuhan Hyoscyami yang dikombinasikan dalam obat dapat membantu melemaskan otot perut, sehingga mengurangi nyeri haid pada perut dan pening yang muncul saat haid.

Jika Anda merasa bahwa nyeri haid yang Anda alami termasuk dalam nyeri haid yang tidak normal, segeralah berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter kandungan. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti USG abdomen.

Semoga bermanfaat.

-dari berbagai sumber-