Inilah 10 Film Indonesia yang Pertama Kali

Film Pertama di Indonesia

Film yaitu satu media komunikasi yang ingin menyampaikan sebuah pesan. Pesan tersebut dapat dibilang pesan moral, maupun pesan lainnya. Film selalu ditampilkan melalui layar kaca, sampai layar lebar. Demikianlah pengertian singkat film.

Film juga menjadi satu media hiburan untuk masyarakat, tidak hanya musik. Dalam film juga, cerita yang diangkat umumnya datang dari kehidupan keseharian. Dari mulai beberapa hal yang terkait dengan percintaan, sampai mengenai mitos serta legenda. Umumnya yang terkait dengan mitos yaitu film-film horor yang banyak dipenuhi adegan seram.

Film yang ada sekarang tidaklah sama juga dengan film dimuka kehadirannya dulu. Bersamaan perubahan zaman, film alami banyak pergantian lantaran majunya teknologi juga. Dulu kehadirannya, film yang ada hanya film bisu tanpa nada dengan gambar yang masihlah hitam putih. Film seperti ini udah di produksi di Indonesia mulai sejak tahun 1920-an lho. Sudah lama juga yah film di Indonesia.

Film-film Indonesia memang cukup melegenda yah kawan, dan tentunya seru.  Coba lihat saja film-film bergenre horror, milik Almarhumah Suzana yang hingga kini masih melekat di hati masyarakat Indonesia. Juga film-film komedi warkop DKI yang dibintangi oleh almarhumah Dono, Kasino, yang kini hanya menyisakan Om Indro.

Pada akhirnya baru-baru ini, film DKI dibuat lagi dengan artis-artis pendatang baru yang memerankan mereka bertiga. Yah begitulah masyarakat Indonesia, film yang bagus pasti akan selalu terpendam di dalam hati.

Jika kamu ingin tahu mengenai sejarah dunia film di Indonesia, mungkin 10 film ini merupakan pelopor film-film di Indonesia. Ingin tahu apa sajakah film-film yang di produksi di Indonesia pertama kalinya?. Ini dia 10 filmnya, seperti dikumpulkan dari sumber Good News From Indonesia.

1. De Roos Van Tjikembang

Boenga Roos dari Tjikembang, sumber: detikbuzz.com
Boenga Roos dari Tjikembang, sumber: detikbuzz.com

Kamu pernah dengar film ini kawan ? Jika di artikan dalam bahasa Indonesia memiliki arti “Bunga Roos dari Tjikembang.”

Sebenarnya film ini merupakan adaptasi dari Novel Melayu. Novel tersebut diterbitkan pada tahun 1927 dan di filmkan pada 1931. Alur cerita film ini tentang cinta antara dua orang yang memiliki budaya dan suku berbeda. Antara seorang laki-laki beretnis Tionghoa dengan perempuan pribumi.

2. Si Ronda

Si Ronda (infofilm21.com)
Si Ronda (infofilm21.com)

Film Si Ronda mungkin asing buat kalian. Yah film yang satu ini memang tidak banyak yang mengetahui dan juga kurangnya peliputan dari film yang satu ini. Film Si Ronda bercerita mengenai seorang pendekar asal Batavia.

Tidak ada yang mengetahui secara pasti tentang film Si Ronda. Film yang pertama kali diputar pada tahun 1930 ini merupakan salah satu film yang menceritakan kehidupan masyarakat Pribumi terutama masyarakat Betawi dengan masyarakat etnis Tionghoa.

Si Ronda adalah film yang diadaptasi dari Lenong. Lenong merupakan salah satu hiburan masyarakat Batavia. Si Ronda menceritakan mengenai seorang pemuda ahli silat asal Betawi yang selalu membela kepentingan masyarakatnya yang dijajah oleh Belanda.

Si Ronda merupakan film yang di sutradarai oleh Lie Tek Swie dan pemeran Si Ronda dibintangi oleh Bachtiar Effendi. Saat ini film ini dikabarkan sudah hilang, karena memang tidak diketahui secara pasti kepingan film.

3. Nyai Dasima

njai-dasima-infofilm21-com
njai-dasima-infofilm21-com

Cerita tentang Nyai Desima sudah sangat popular dikalangan masyarakat Betawi. Nyai Dasima sudah menjadi legenda di masyarakat Betawi. Bahkan kisah Nyai Dasima sudah selalu ditampilkan melalui Lenong, Novel, dan juga sudah di filmkan.

Film pertama tentang Nyai Dasima tayang pada tahun 1929. Film ini disutradarai oleh sutradara yang sama dengan film Si Ronda yakni Lie Tek Swie dan dibintangi antara lain oleh N. Noerhani, Anah, Wim Lender, dan Momo.

Film ini diangkat dari sebuah novel ciptaan G. Prancis yang diterbitkan pada tahun 1896. Novel tersebut berjudul Tjerita Njai Dasima.

Film Nyai Dasima bercerita mengenai seorang istri simpanan dari pria Inggris yang bernama Edward William. Meskipun Nyai Dasima diceritakan berasal dari Bogor, entah mengapa Nyai Dasima lebih populer dikalangan masyarakat Betawi.

4. Resia Boroboedoer

Rasia boroboedoer
Rasia boroboedoer

Resia Boroboedoer atau Rahasia Borobudur. Yah film ini memang bercerita mengenai rahasia yang terdapat di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Film ini bercerita mengenai seorang anak perempuan berasal dari Negeri Tirai Bambu yang datang ke Borobudur untuk mencari harta karun yang terdapat di Candi Borobudur.

Film ini dibintangi oleh Olive Young seorang wanita beretnis Tionghoa. Dialah yang memerankan sebagai pemeran utama dalam film Resia Boroboedoer yakni Young Pei Fen. Dalam film ini bercerita mengenai kedatangan Young untuk mendapatkan Abu Gautama Buddha yang ada di Candi Borobudur.

Meskipun Young sempat dilarang untuk mencari abu tersebut oleh penjaga pintu Borobudur, namun tekadnya tetap memaksa dirinya untuk mencari Abu Gautama Buddha tersebut. Namun, Young tidak meneruskan niatnya, ia akhirnya menjadi penjaga pintu Candi Borobudur.

Film ini juga menjadi film yang di produksi oleh seorang Tionghoa. Film Rasia Boroboedoer di produksi pada tahun 1928. Dan menjadi film kedua di Indonesia yang di produksi oleh orang Tionghoa.

5. Eulis Atjih

Eulis Atjih (bacatulisan.com)
Eulis Atjih (bacatulisan.com)

Eulis Atjih adalah film kedua di Indonesia yang di produksi. Film ini merupakan film keluarga yang menceritakan tentang perjuangan seorang istri yang mencoba berjuang hidup untuk menafkahi anaknya, setelah mereka jatuuh miskin. Kemiskinan mereka disebabkan oleh kelakuan suaminya yang lebih memilih hidup berfoya-foya dengan wanita lain.

Film ini disutradarai oleh G. Kruger dan dibintangi oleh Arsad dan Sukria. Film ini menjadi film yang benar-benar dibintangi oleh orang-orang pribumi. Film ini pertama kali tayang pada bulan Agustus 1927 di Bandung. Sebulan kemudian film ini tayang di Surabaya.

Film Eulis Atjih menjadi film yang cukup laku di pasaran. Bahkan kualitas pemainnya disandingkan dengan pemain-pemain film Eropa dan Amerika. Film Eulis Atjih saat dimainkan di Surabaya diiringi oleh musik keroncong.

6. Loetoeng Kasaroeng

Loetoeng kasaroeng (muvilla.com)
Loetoeng kasaroeng (muvilla.com)

Loetoeng Kasaroeng atau Lutung Kasarung merupakan film pertama kali yang dibuat di Indonesia. Lutung Kasarung tayang perdana pada tahun 1926. Film ini bercerita mengenai legenda di Indonesia.

Meskipun film ini merupakan film yang disutradarai oleh orang Belanda, namun pemerannya diperankan oleh orang Indonesia. Film ini merupakan film adaptasi dari Pantun yang berjudul ‘Lutung yang Tersesat’ pantun yang cukup populer di masyarakat Sunda.

7. Lily Van Java

Film Lily Van Java, sumber : indonesiafilmcenter.com
Film Lily Van Java, sumber : indonesiafilmcenter.com

Film Lily Van Java meruapakan film yang disutradarai oleh pria berkebangsaan Amerika Serikat, Nelson Wong. Film ini pertama kali tayang pada 1928 dan menjadi film tentang etnis Tionghoa di Indonesia.

Film Lily Van Java menjadi film yang memiliki cerita mengenai seorang gadis yang dipaksa untuk menikahi seorang pria yang tidak dicintainya. Meskipun saat ini film ini sudah hilang, namun film ini sempat menjadi film yang cukup populer di tahunnya. Dan menjadi film yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia saat itu.

8. Setangan Berlomoer Darah

Setangan Berlomoer Darah
Setangan Berlomoer Darah

Film Setangan Berlomoer Darah menjadi film yang di produksi pada tahun 1928. Film ini disutradarai oleh seorang wartawan, Tan Boen Soan. Film yang satu ini menjadi film yang diadaptasi dari novel karya Tjoe Hong Bok, novel Tionghoa Melayu yang diterbitkan pada tahun 1927.

Alur film ini bercerita mengenai seorang pemuda yang ingin membalas dendam atas kematian ayahnya yang tewas karena dibunuh. Namun akhirnya ia tidak menjadi membalaskan dendam tersebut, dan memaafkan si pembunuh ayahnya.

Sayangnya saat ini film ini sudah hilang, tidak ada yang mengetahui secara pasti mengenai skenario dalam film besutan Tan Boen Soan.

9. Rampok Preanger

Film Rampok Preanger (isigood.com)
Film Rampok Preanger (isigood.com)

Tidak ada informasi yang menjelaskan banyak mengenai film ini. Rampok Preanger merupakan salah satu film besutan oleh Nelson Wong. Film ini di produksi pada tahun 1929. Rampok Preanger dibintangi oleh Ining Resmini.

 

Film ini bercerita mengenai seorang ibu penyanyi keroncong di Bandung. Dalam menyanyi keroncong Ining selalu bernyanyi di radio atau dengan berkeliling kota.

10. Si Tjonat

Film Si Tjonat (wikipedia.com)
Film Si Tjonat (wikipedia.com)

Film yang dirilis pada tahun 1929 ini menjadi salah satu film yang disutradarai oleh Nelson Wong yang diadaptasi dari novel besutan F.D.J. Pangemanan.

Film ini bercerita tentang seorang pemuda yang membunuh temannya dan lari ke Batavia. Di Batavia ia pun tetap menjadi seorang bandit, dan si pemuda ini juga gagal menemui cinta sejatinya.