Iri Hati Bisa Mengurangi Motivasi Hidup Kita, Loh!

pesantrenonline.or.id

Seruni.id – Apa yang dimaksud dengan iri hati? Iri merupakan sebuah perasaan tidak suka atas apa yang orang lain miliki, seperti orang lain memiliki hal yang lebih dari dirinya; lebih kaya, lebih rupawan, lebih berprestasi dan sebagainya. Iri, dengki, cemburu, orang-orang yang menaruh perasaan tak suka pada kelebihan orang lain memang ada. Bisa jadi, kamu salah satu orangnya.

Perasaan iri hati bisa datang kapan saja dan dari siapa saja. Salah satu contohnya adalah teman kamu di media sosial. Setiap kali temanmu mengunggah foto, kamu iri. Entah itu foto liburan yang terlihat menyenangkan, foto kongko-kongko yang terlihat mewah, atau foto bersama dengan keluarga yang kelihatannya bahagia.

Awalnya, kegiatan melihat-lihat foto teman mungkin sekedar aktivitas pengisi waktu luang saja, tapi lama-kelamaan tumbuh rasa kebencian pada kondisi diri sendiri yang tidak bisa seperti mereka. Seperti kurang ini dan itu. Di kehidupan nyata mungkin kamu memiliki perasaan iri hati pada adikmu sendiri karena adik yang lebih dimanjakan orangtua, teman menikah lebih dulu, atau rekan kerja yang gajinya lebih tinggi.

Iri hati adalah sebuah emosi yang diam-diam dimiliki seseorang. Kondisi orang iri akan selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain sebagai alat untuk mengevaluasi dan mengukur diri. Selain karena memang bukan sifat yang baik, iri hati dapat menurunkan motivasi dalam menjalankan hidup. Bila keadaan ini terjadi terus menerus, kamu akan selalu negatif dan tak ada lagi ruang untuk motivasi.

Tidak mau menerima bahwa ada orang lain yang lebih dari kamu akan membuat diri sendiri lupa kenyataan. Kamu akan terlalu fokus pada orang lain dan rumputnya yang makin menghijau. Sementara kamu akan menyadari bahwa rumput kamu kian menggelap.

Hidup hanya sekali. Alangkah baiknya jika kamu tak menyia-nyiakan waktu untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan merasa iri dengan semua hal. Daripada iri hati terus disimpan dalam diri, lebih baik coba membayangkan hidup seperti orang yang paling membuat kamu iri. Sebab, kamu tak pernah tahu perjalanan dan perjuangan orang tersebut sebenarnya.

Kamu mungkin tak tahu, di balik foto liburan keren ada perjuangan menabung yang tak sebentar, di balik foto keluarga bahagia ada drama yang tak diperlihatkan, serta di balik wajah ceria seseorang ada luka yang disembunyikan.

Daripada iri hati pada orang lain, lebih baik lihat diri sendiri dan bersyukurlah. Mengutip kata-kata milik Harold Coffin, “iri adalah seni menghitung berkat orang lain daripada diri sendiri”.

Lakukanlah praktik bersyukur, misalnya setiap pagi selama 10 menit. Katakanlah hal-hal seperti: “saya sehat, saya memiliki keluarga yang baik, saya punya pekerjaan, saya bisa melihat dunia sekitar dengan baik, saya bisa makan enak, saya punya tempat tinggal, dan hal lain yang kamu syukuri”.

Bersyukur akan membuat diri lebih murah hati, lebih bisa menghargai orang lain, bisa lebih berbuat baik pada orang lain, kurang mengeluh, menghargai hal-hal kecil, lebih gembira, dan hidup terasa lebih mudah.

Baca Juga: 5 Solusi untuk Mengobati Rasa Sakit Hati

Hal lain yang perlu dilakukan agar tak penuh kedengkian ialah belajar fokus pada kelebihan yang ada pada diri sendiri, menghabiskan waktu dengan orang-orang yang senantiasa berysukur, dan turut merayakan kesuksesan orang lain.