Adakah Hukum Karma dalam Islam

hukum karma

Seruni.id – Pernahkah mendengar tentang hukum karma? Dalam hidup, kadang kita masih kerap melakukan kesalahan dan kekhilafan. Tanpa disadari, mungkin kita juga pernah menyakiti atau melukai hati orang lain. Ada kalanya juga kita mendapat perlakuan yang buruk dari orang lain hingga hati kita pun ikut terluka karenanya. Apakah ini yang dinamakan hukum karma? Adakah hukum karma dalam Islam?

Mengenai istilah hukum karma, berikut keterangan yang di pos di wikipedia:

Karma (bahasa Sanskerta: कर्म  Karma.ogg (bantuan•info)), karma, (Karman ;”bertindak, tindakan, kinerja”); (Pali:kamma) adalah konsep “aksi” atau “perbuatan” yang dalam agama India dipahami sebagai sesuatu yang menyebabkan seluruh siklus kausalitas (yaitu, siklus yang disebut “samsara”). Konsep ini berasal dari India kuno dan dijaga kelestariannya di filsafat Hindu, Jain, Sikh, dan Buddhisme. Dalam konsep “karma”, semua yang dialami manusia adalah hasil dari tindakan kehidupan masa lalu dan sekarang. Efek karma dari semua perbuatan dipandang sebagai aktif membentuk masa lalu, sekarang, dan pengalaman masa depan. Hasil atau ‘buah’ dari tindakan disebut karma-phala.

Karena pengertian karma adalah pengumpulan efek-efek (akibat) tindakan/perilaku/sikap dari kehidupan yang lampau dan yang menentukan nasib saat ini, maka karma berkaitan erat dengan kelahiran kembali (reinkarnasi). Segala tindakan/perilaku/sikap baik maupun buruk seseorang saat ini juga akan membentuk karma seseorang dikehidupan berikutnya. [http://id.wikipedia.org/wiki/Karma].

Istilah karma merupakan ajaran dari agama Budha dan juga Hindu yang jika diartikan secara sederhana berarti semua perbuatan yang sudah dilakukan akan memberikan akibat untuk pelakunya pada masa yang akan datang. Di dalam Kitab Abhidamma, tertulis jika impresi rasa yaitu semua tingkah laku manusia dianggap sebagai akibat yang ditimbulkan karma.

Istilah karma sendiri merupakan bahasa asli dari Sansekerta yang berarti perbuatan dan hasil yang akan didapat dari perbuatan tersebut dinamakan karmaphala, sementara akibat yang ditimbulkan dari perbuatan disebut dengan karma vipaka.

Baca juga: Duh! 4 Seleb ini Disebut Kena Karma Karena Merebut Suami Orang

Pandangan Islam Mengenai Karma

Islam sendiri juga mengenal doktrin jika perbuatan baik juga akan menghasilkan sesuatu yang baik, sedangkan tingkah laku yang buruk juga akan mengakibatkan sebuah keburukan juga. Akibat dari perbuatan manusia terkadang bisa dirasakan saat masih di dunia selama kita hidup dan ini serupa dengan hukum karma

  • QS Ar-Rum 30:41 Allah berfirman,” Jika terlihat kerusakan di darat serta laut yang disebabkan perbuatan manusia, supaya Allah merasakan pada mereka sebahagian dari [akibat] perbuatan mereka, supaya mereka kembali [ke jalan kebenaran].”
  • Dalam QS An Najm 53:39-41 Allah berfirman, “Bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.”

Namun, mayoritas balasan dari tindakan kita akan terjadi di akhirat, pada kehidupan setelah mati. Tepatnya setelah kiamat tiba.

Dalam QS An-Nahl 16:61 Allah berfirman:

وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّـهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِم مَّا تَرَكَ عَلَيْهَا مِن دَآبَّةٍ وَلٰكِن يُؤَخِّرُهُمْ إِلَ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَـْٔخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

Artinya: Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya.

Oleh karena itu, dalam Islam orang jahat bisa saja memiliki kehidupan yang tenang di dunia bersama anak dan istrinya. Namun, jelas ia akan mendapat hukuman yang setimpal kelak di akhirat.

Perilaku yang baik di dunia akan mendapat pahala yang setimpal di akhirat. Tindakan jahat dan buruk di dunia akan berakibat hukuman yang setimpal di akhirat kelak.

Dalam QS An-Sajdah 32:21 Allah berfirman:

وَلَنُذِيقَنَّهُم مِّنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَىٰ دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Artinya: Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).

-dari berbagai sumber-