Kepang Rambut Wanita Yang Bangunkan Kaum Pria Berjuang

Seruni.id – Adalah kisah yang diceritakan Abdullah bin Abdul Khaliq. Abdullah bin Abdul Khaliq menceritakan pada suatu waktu, pasukan Romawi menangkapi para muslimah. Berita penangkapan itupun terdengar sang pemimpin muslim, Amirul Mukminin, Harun ar-Rasyid.

Sang Amirul Mukminin, Harun ar-Rasyid kemudian bertanya kepada Manshur bin Ammar, “Seandainya kamu menjadi juru bicaraku untuk mengajak orang-orang berperang bagaimana?” Mendengar pertanyaan dari sang pemimpin, Manshur bin Ammar pun menyanggupinya.

Ketika Manshur bin Ammar sedang mengajak dan membujuk orang-orang untuk ikut berperang, mendadak ada sebuah buntalan dilemparkan ke arahnya. Manshur yang penasaran dengan isi buntalan tersebut lalu membukanya. Saat dibuka, ada secarik kain yang berisi tulisan pesan dan potongan rambut.

Manshur bin Ammar membuka pesan pada secarik kain tersebut dan membacakan isi secarik kain yang penuh misteri itu.

“Aku adalah seorang budak wanita yang bekerja di salah satu rumah penduduk Arab. Aku dengar apa yang dilakukan bangsa Romawi terhadap muslimah. Aku juga mendengar ajakan engkau kepada orang-orang untuk berperang. Karena itu aku sengaja mengambil sesuatu yang berharga yang ada pada diriku yaitu kedua anyaman rambutku. Aku potong dan sertakan pada kain ini. Demi Allah, aku dukung engkau! Sebagai bukti adalah potongan rambut itu. Potongan rambut ini bisa dijadikan sebagai tali pengikat para penunggang kuda yang berjihad di jalan Allah. Aku berharap semoga Allah melihat dan merahmati apa yang kulakukan ini.”

Manshur bin Ammar, Amirul Mukminin dan orang-orang yang sedang bersamanya itupun menangis saat mendengar isi tulisan itu. Harun Ar-Rasyid langsung memerintahkan pada anak buahnya untuk meniupkan genderang perang dan memimpin sendiri peperangan itu. Berkat rahmat Allah mereka berhasil mengalahkan pasukan Romawi.

***

Perempuan yang mengirimkan potongan rambutnya itu bernama Maisun. Maisun berasal dari kota Damaskus (607 H). Empat orang saudara Maisun telah syahid dalam perang melawan zionis. Ketika para perempuan datang menghiburnya, lantas dia berkata, “Kita bisa membentuk kaum lelaki yang membawa pedang.”

Kemudian, Maisun pun memotong rambutnya dan menganyamnya menjadi kepangan rambut untuk tali kekang kuda. Para muslimah yang berkunjung saat itu mengikuti apa yang dilakukan Maisun. Kemudian dikirimkan pintalan-pintalan kepang rambut itu ke Imam Masjid Besar Al-Umawi.

Mendapat kiriman anyaman potongan rambut itu, sang imam langsung berdiri di atas mimbar. Lalu bersuara lantang, “Jika kalian adalah laki-laki yang tidak berani perang, berikan jalan bagi kaum wanita dan ambil pensil dan celak mata mereka. Jika tidak, ambil kuda-kuda kalian, ini tali kekang kuda kalian yang dibuat para wanita dari rambut mereka. Sebab, mereka tidak memiliki barang yang bisa diberikan kecuali rambut ini.”

Usai bicara, sang imam pun lemparkan pintalan-pintalan kepangan rambut itu ke kepala para laki-laki dari atas mimbar. Refleks, para laki-laki langsung lompat bangun dan meneriakkan takbir dengan penuh semangat. Mereka langsung lari menghampiri kuda-kuda mereka dan siap menjemput syahid. Akhirnya, kemenangan sukses diraih.