Makan Seafood Mentah, Bahaya atau Tidak?

Seafood mentah

Seruni.id – Kamu pastinya tidak asing jika melihat orang-orang di Jepang atau Korea Selatan mengonsumsi seafood mentah. Bahkan, terkadang mereka hanya menambahkan garam, saus, atau cuka saat memakan seafood mentah tersebut.

Seperinya masyarakat Indonesia pun telah banyak yang menyukai memakan seafood mentah. Banyak makanan seafood favorit yang disajikan mentah, terutama di restoran-restoran Jepang ataupun Korea yang ada di Indonesia.

Baca juga: 23 Makanan dan Minuman yang Katanya Sehat, Namun Ternyata Tidak

Berikut adalah beberapa sajian berbahan seafood mentah yang menjadi favorit di berbagai negara termasuk di Indonesia, yaitu:

  1. Sushi -> Sushi merupakan salah satu menu makanan dari Jepang. Sushi terdiri dari nasi yang diberi cuka, lalu ditambahkan berbagai jenis sayur dan bahan makanan lain, termasuk ikan mentah.
  2. Sashimi -> Menu makanan ini juga berasal dari Jepang. Sashimi merupakan sajian ikan mentah yang diiris tipis.
  3. Poke -> Menu yang satu ini adalah salad tradisional dari Hawaii yang berisi sayur, dengan campuran potongan ikan mentah yang sudah dibumbui.
  4. Ceviche -> Ceviche merupakan sajian seafood yang sudah dibumbui dan dibiarkan beberapa waktu. Sajian ini populer di Amerika Latin. Ceviche biasanya menggunakan ikan mentah yang sudah dicampur lemon atau jus lemon.
  5. Carpaccio -> Pada mulanya hidangan ini terdiri dari daging sapi mentah yang diiris halus atau ditumbuk. Saat ini ada pula restoran yang mengganti daging sapi dengan ikan mentah lho. Carpaccio mudah ditemukan di Italia.
  6. Koi Pla -> Sajian ini berasal dari Asia Tenggara. Koi Pla terdiri dari potongan ikan mentah yang dicampur jus lemon, serta bahan-bahan lainnya, seperti saus ikan, bawang putih, cabai, rempah-rempah, dan sayur.
  7. Soused Herring -> merupakan sajian ikan herring mentah yang sudah dibumbui ini cukup terkenal di Belanda.
  8. Gravlax -> Makanan yang dapat ditemukan di negara-negara Nordic, negara di wilayah Eropa Timur dan Atlantik Utara, ini terdiri dari ikan salmon mentah yang dicampur gula, garam, dan daun dill. Dikonsumsi secara tradisional, makanan ini dikonsumsi bersama saus mustard.

Makanan-makanan seafood mentah tersebut menjadi bagian dari kultur negara, karena sudah dikonsumsi sejak lama oleh para penduduknya. Lantas, seberapa aman sih mengonsumsi ikan mentah?

Sushi

Risiko Kesehatan

Pertanyaan yang sering muncul terkait mengomsumsi ikan mentah; bukannya makanan harus dimasak dulu ya agar bakteri dan parasit di dalamnya mati?

Bisa jadi pertanyaan itu terlintas bagi sebagian orang akan makanan yang bahan dasarnya masih mentah. Tak bisa dipungkiri, memang ada masalah kesehatan yang bisa menyerang setelah Kamu mengonsumsi ikan mentah, yaitu infeksi parasit dan bakteri.

Infeksi Parasit

Perlu diingat, parasit menempel di tumbuhan atau hewan untuk bertahan hidup. Diketahui ada jenis parasit yang tidak menimbulkan gejala serius, tetapi ada pula yang bisa berdampak buruk terhadap kesehatan dalam jangka panjang.

Nah, Infeksi parasit menjadi masalah kesehatan terbesar di banyak negara tropis. Orang yang terjangkit infeksi parasit, biasanya melalui air minum, makanan yang tidak dimasak dengan baik, atau mengonsumsi ikan mentah.

Berikut adalah beberapa infeksi parasit yang dapat saja dialami seseorang setelah mengonsumsi ikan mentah atau tidak dimasak sempurna.

Sashimi

1. Liver Flukes

Liver flukes merupakan keluarga dari parasit flatworms, yang dapat mengakibatkan opisthorchiasis. Infeksi ini sangat umum terjadi di negara-negara tropis di Asia, Afrika, Amerika Selatan, dan Eropa Timur.

Diketahui liver flukes dewasa bersemayam di dalam hati manusia atau hewan mamalia yang terinfeksi. Liver flukes akan mengonsumsi darah dan mengakibatkan pembengkakan hati, infeksi saluran empedu, batu empedu, hingga kanker hati.

Poke

2. Cacing pita

Seseorang yang mengonsumsi ikan mentah atau yang belum dimasak dengan sempurna dapat terkena infeksi cacing pita . Adapun ikan yang bisa menularkan masalah cacing pita adalah ikan air tawar maupun air laut, yang bertelur di sungai, misalnya ikan salmon.

Selama ini, cacing pita dikenal sebagai parasit terbesar yang menginfeksi manusia. Panjangnya bisa mencapai 15 meter, lho! Walaupun biasanya tidak menunjukkan gejala apapun, cacing pita dapat menyebabkan penyakit diphyllobothriasis.

Gejala yang dirasakan saat terinfeksi oleh cacing pita, cukup ringan, yakni kelelahan, perut terasa tidak nyaman, diare, atau konstipasi. Cacing pita terkenal suka mencuri nutrisi dari usus inangnya, terutama vitamin B12. Jadi, orang yang terkena infeksi ini akan mengalami defisiensi vitamin B12.

3. Roundworms

Roundworms merupakan parasit yang mampu mengakibatkan masalah anisakiasis. Parasit ini hidup di tubuh ikan laut. Infeksi Roundworms umumnya dialami oleh orang-orang yang sering mengonsumsi ikan mentah atau yang hanya diasinkan.

Namun, berbeda dengan parasit lain, Anisakis roundworms tidak bisa bertahan hidup di tubuh manusia terlalu lama. Mereka akan menggali dinding usus, lalu mengubur diri di sana hingga mati. Nah, proses ini akan menyebabkan reaksi imun yang berat, sehingga orang yang terjangkit akan mengalami peradangan, sakit perut, dan muntah-muntah. Reaksi infeksi ini akan tetap muncul, meskipun cacing sudah mati ketika ikan dikonsumsi.

Sedangkan keluarga parasit roundworms lain dapat menyebabkan penyakit gnathostomiasis. Parasit ini banyak ditemukan pada ikan mentah atau tidak matang sempurna, daging unggas, dan kodok. Gejala utama yang dirasakan dari gnathostomiasis ialah sakit perut, muntah-muntah, kehilangan nafsu makan, dan demam.

Bahkan, pada kasus tertentu, dapat menyebabkan lesi, ruam, gatal, dan pembengkakan pada kulit. Infeksi ini pun dapat menyebabkan masalah yang serius pada organ tubuh, tergantung di mana larva parasit roundworms hinggap.

Ceviche

Infeksi Bakteri

Adapun alasan lain mengapa ikan harus dimasak sampai matang adalah untuk menghindari risiko keracunan makanan atau mengalami infeksi bakteri. Gejala utama dari masalah keracunan makanan adalah perut terasa nyeri, pusing, muntah-muntah, dan diare. Bakteri jahat yang memiliki potensi hidup di ikan mentah antara lain Listeria, Vibrio, Clostridium, dan Salmonella.

Meski begitu, untuk orang-orang dengan kondisi tubuh yang sehat, risiko keracunan makanan dari mengonsumsi ikan mentah cukup kecil kok. Kelompok yang berisiko tinggi mengalami keracunan makan ikan mentah hanyalah orang-orang dengan sistem imun yang lemah, misalnya orang yang sudah lanjut usia, anak kecil, serta pasien HIV.

Untuk ibu hamil juga sebaiknya menghindari mengonsumsi ikan mentah, karena berisiko mengalami infeksi Listeria, yang dapat menyebabkan kematian janin.

Carpaccio

Mengandung Polutan Tinggi

Mengomsumsi ikan mentah berisiko megandung polutan yang tinggi. Ikan mentah sangat rentan mengandung polutan, seperti Polychlorinated biphenyls (PCBs) dan polybrominated diphenyl esters (PBDEs).

Polychlorinated biphenyls (PCBs) dan polybrominated diphenyl esters (PBDEs) termasuk jenis persistent organic pollutants (POPs). Diketahui, kedua bahan kimia ini beracun dan diasosiasikan dengan masalah kronis, seperti kanker ataupun diabetes tipe 2.

Racun lainnya, seperti merkuri juga bisa mengganggu kesehatan tubuh. Sebuah studi mengungkapkan, kandungan merkuri pada ikan yang dimasak 50-60% lebih rendah daripada yang mentah.

Koi Pla

Namun, Ternyata Seafood atau Ikan Mentah Ada Manfaatnya Juga Lho!

Meski ada beberapa risiko kesehatan yang mengancam jika Kamu makan seafood mentah, ada pula manfaat yang bisa Kamu dapatkan dari mengonsumsi ikan mentah itu lho.

Pertama, ikan mentah diketahui tidak mengandung kontaminan yang dihasilkan dari proses penggorengan atau pemanggangan. Sebagai contohnya, ikan yang dimasak dalam suhu yang terlalu tinggi akan terkontaminasi heterocyclic amines, bahan kimia yang dianggap dapat meningkatkan risiko kanker.

Kedua, seperti yang telah diketahui sebelumnya, proses penggorengan akan mengurangi kandungan asam omega-3 di dalam ikan, seperti eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA). Jadi, beberapa aspek kualitas nutrisi pada ikan yang telah dimasak akan berkurang.

Selain itu, ada pula keuntungan lain dari mengonsumsi ikan mentah, seperti menghemat waktu memasak dan mengapresiasi sajian tradisional dari berbagai negara. pRaktis dan cepat ya.

Soused Herring

Cara Mengurangi Risiko Terkena Infeksi

Tidak perlu khawatir kalau Kamu penggemar berat sushi, sashimi, atau makanan ikan mentah lainnya. Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena infeksi bakteri atau parasit.

Berikut adalah caranya:

  • Mengonsumsi ikan mentah yang sudah dibekukan. Ikan mentah yang ingin dikonsumsi, harus dibekukan dulu yaitu dalam suhu -20°C selama seminggu atau -35°C selama 15 jam. Sabab, proses pembekuan, secara efektif akan membunuh parasit. Akan tetapi yang perlu diingat, freezer kulkas di rumah bisa jadi tidak sedingin itu lho.
  • Perhatikan kondisi ikan. Pastinya harus mengecek apakah kondisi ikan masih bagus atau tida jika Kamu ingin memakan ikan mentah. Namun perlu disadari, kebanyakan parasit ataupun bakteri tidak bisa dilihat secara kasatmata.
  • Beli dari tempat yang memiliki reputasi baik. Ya, pastikan Kamu membeli ikan mentah dari restoran atau penjual ikan yang memang bersih dan memiliki reputasi baik selama ini agar terjamin kualitas dan kondisi ikannya.
  • Membeli ikan yang dibekukan. Jangan lupa juga untuk membeli ikan yang ditaruh di dalam kulkas atau ditutupi dengan es yang tebal, bukan yang disajikan begitu saja.
  • Cium kesegaran baunya. Jangan mengonsumsi ikan yang telah atau memiliki bau asam atau bau yang terlalu amis.
  • Jangan pernah meninggalkan ikan dalam suhu ruangan terlalu lama. Penting diingat, jangan membiarkan ikan di suhu ruang lebih dari 1-2 jam. Pasalnya, jika dibiarkan di suhu ruang lebih dari 1-2 jam, bakteri akan berkembang biak secara cepat.
  • Jangan menyimpan ikan terlalu lama di kulkas. Kalau kamu menyimpan ikan mentah di dalam kulkas, jangan terlalu lama dibiarkan. Sebaiknya ikan tersebut segera diolah setelah dibeli.
  • Mencuci tangan. Sederhana perbuatannya, namun besar efeknya. Jangan lupa me,bersihkan tangan setelah mengolah atau menyentuh ikan mentah. Hal tersebut dapat menghindari kontaminasi ketika menyentuh makanan lain.
  • Bersihkan dapur dan peralatan. Untuk menghindari risiko kontaminasi, peralatan dapur dan alas menyiapkan makanan juga harus dipastikan kebersihannya ya.
Gravlax

Perlu juga diingat, proses pembekuan tidak akan membunuh semua bakteri, tetapi akan menghentikan pertumbuhan dan mengurangi jumlahnya. Oleh karena itu, proses membumbui, mengasinkan, atau mengasapi ikan mungkin bisa mengurangi jumlah parasit dan bakteri, tetapi tetap tidak dapat mencegah penyakit secara keseluruhan.

Maka, bisa dikatakan bahwa mengonsumsi ikan mentah kerap diasosiasikan dengan risiko keracunan makanan dan infeksi parasit. Meski demikian, Kamu dapat meminimalisasi risiko tersebut dengan mengikuti cara-cara di atas. So, jangan terlalu khawatir saat mengonsumsi menu seafood mentah kesukaanmu, ya!

Semoga bermanfaat.