Mangrove Pariaman Jadi Wisata

Seruni.id – Kembali Pemerintah Kabupaten Pariaman, Sumatera Barat, membuat gebrakan baru untuk menjadikan Kota Pariaman sebagai salah satu tujuan wisata yang dapat menarik turis lokal maupun mancanegara untuk datang.

Setelah berhasil mengembangkan dan mempromosikan Pantai Gondoriah dan Pantai Cermin, kali ini Pemerintah Kota Pariaman menyulap kawasan hutan mangrove yang ‘sekarat’, nyaris mati tersebut menjadi objek wisata yang menarik.

Kawasan hutan mangrove yang berada Desa Apa, Kecamatan Pariaman Utara, memiliki luas delapan hektare. 1,5 hektare sebagiannya diketahui sudah lama mati akibat kekeringan. Sementara itu, sisanya masih tumbuh dan berkembang dengan sempurna.

Selama beberapa waktu, mangrove di kawasan ini terancam punah, karena banyak masyarakat setempat yang mengambil dan memanfaatkan kayu mangrove sebagai kayu bakar. Dengan dijadikannya sebagai objek wisata, diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat setempat. Yang sebelumnya menebang mangrove, beralih menjaga dan melestarikan, agar wisatawan terus tertarik untuk berkunjung.

Seolah memahami kebutuhan kebutuhan swafoto masyarakat, Pemerintah Pariaman juga menyediakan spot lokasi yang menarik yang bisa dijadikan spot swafoto pengunjung. Pemerintah Pariaman membangun jembatan panjang yang mengitari kawasan hutan mangrove.Jembatan itu dibangun beberapa tahap. Untuk tahap pertama, dibangun sepanjang 60 meter dan akan dibuka untuk umum awal Januari 2018.

Terkait dengan rencana pengembangan kawasan hutan mangrove Pariaman, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I (MOR I), Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Minangkabau, segera mengambil langkah kegiatan penanaman 10.000 batang mangrove, sebagai upaya menjalankan komitmen perusahaan dalam pelestarian lingkungan hidup dan ikut mendukung program pemerintah Pariaman.

Penanaman 10.000 batang mangrove di kawasan Hutan Mangrove Desa Apar Pariaman ini diselenggarakan pada Kamis, 28 Desember 2017, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Lingkungan.

Penanaman secara simbolis dilakukan oleh Operation Head DPPU Minangkabau, Ridwan, beserta Walikota Pariaman, Mukhlis Rahman. Penanaman Mangrove ini diharapkan mampu membuka pandangan masyarakat untuk dapat mengenal lebih dekat beragam jenis mangrove. Selain itu, dengan peran serta dari masyarakat dan kelompok pegiat lingkungan yang ada di Pariaman, dapat melahirkan ekonomi yang ramah lingkungan, serta mengurangi efek gas rumah kaca.

Penanaman bibit mangrove, ujar Ridwan, bertujuan sebagai pelindung ekosistem alam serta habitat biota laut dan pesisir. Mangrove juga berfungsi mengurangi dampak abrasi dan sedimentasi yang berdampak buruk bagi lingkungan pesisir. Di samping juga berguna untuk pelestarian keanekaragaman hayati, program rehabilitasi hutan mangrove juga dapat memberi nilai tambah dari segi ekonomis.