Mengapa Harus Cemburu ?

Seruni.id – Hai Moms, apa kabar hatimu hari ini? Sedang berbunga-bunga bahagia kah? Atau sedang bersedih karena terluka atau kecewa?

Sebagai wanita yang memang kerap mengandalkan perasaannya dibanding logika, wajar bila emosinya sering turun naik dan bercampur aduk, apalagi ketika ada suatu masalah yang menimpanya.

Salah satu masalah yang biasanya menyulut emosi dan membuat perasaan para wanita teraduk-aduk adalah karena cemburu. Mmmh, mengapa harus ada cemburu ya ?

1. Salah satu sahabat Nabi, Ali bin Abi Thalib, pernah berkata bahwa “Sungguh wanita mampu menyembunyikan cinta selama 40 tahun, namun tak sanggup menyembunyikan cemburu meski sesaat.”

Nah, dari kata-kata diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap wanita lebih mampu menyembunyikan rasa cintanya dibandingkan rasa cemburunya. Jadi sangat wajar jika wanita kerap merasa cemburu.

2. Aisyah, yang merupakan salah satu istri Rasul juga pernah sangat cemburu dengan seorang wanita yang akhirnya dipersunting Rasulullah bernama Juwairiyah, karena kecantikannya dan keluhuran budinya.

Ini bukti jika Aisyah pun manusia biasa yang bisa memiliki rasa cemburu.

Rasulullah SAW pernah bertanya pada Aisyah, Istrinya;”Apakah engkau pernah merasa cemburu?” Aisyah menjawab, “Bagaimana mungkin orang seperti diriku ini tidak merasa cemburu jika memiliki seorang suami seperti dirimu”. (HR. Ahmad)

3. Cemburu itu adalah fitrah dalam diri setiap insan, termasuk wanita.

Cemburu yang menunjukkan begitu sayang dan tulusnya seorang wanita kepada pasangannya, dan tidak ingin jatuh dari kenistaan, adalah cemburu yang dianjurkan dalam Islam.

4. Justru jika seseorang sama sekali tidak ada rasa cemburu pada pasangannya sama sekali dan membiarkan apapun terjadi, itu bisa dikatakan tidak peduli atau tidak cinta, bahkan cenderung membiarkan kerusakan terjadi dalam keluarganya.

5. Yang tidak diperbolehkan dalam Islam adalah cemburu buta.

Cemburu yang berlebihan dan tidak pada porsinya. Pada akhirnya cemburu yang demikian ini bukan lagi menunjukkan rasa cinta, namun rasa egois semata.

Cemburu demikian ini sangat menyiksa kedua-keduanya, karena setiap hari selalu berprasangka buruk, menuduh dan pada akhirnya bisa terjadi hal-hal negatif.

Jadi cemburulah dalam porsi yang wajar. Sampaikan cemburumu dengan cara yang santun dan menyenangkan, sehingga pasangan sadar betapa besar cinta dan sayangnya kita kepada dia. Jadi kelolalah rasa cemburu di hatimu, agar itu menjadi sarana kita untuk lebih mempererat hubungan kita dengan pasangan.

Allah saja cemburu, ketika kita berharap selain kepada-Nya, apalagi kita, seorang manusia biasa yang masih berlumur dosa, ☺☺

-Anggraini-

Dari berbagai sumber