Menjadi Anak Tangguh di Era Digital.

Seruni.id – Tak dapat dipungkiri lagi, bahwa anak-anak kita, kini hidup di era digital, yang disebut dengan Digital Native atau Generasi Z. Saat ini, banyak sekali media online yang dapat diakses oleh anak-anak kita , padahal banyak yang mengandung unsur pornografi, mulai dari games, internet, HP, TV, VCD, komik, majalah, dan lain-lain.

Menurut ibu Elly Risman, M.Psi., psikolog anak  dan buah hati yang fenomenal itu,  kita harus suoer hati-hati dengan games anak-anak kita Moms! Pasalnya, ada beberapa games yang  awalnya ber genre action, berisi tembak menembak dan sebagainya, namun begitu sudah sampai level akhir, bonus di akhir levelnya adalah ML dengan pelacur jalanan!

Ada juga games yang berjenis role playing, dan na’udzubillahi min dzalik, ceritanya adalah tentang bagaimana “memperkosa paling asyik”!

Lalu, bagaimana cara kita menghadapi hal ini, Ibu Elly Risman memberikan kiatnya sebagai berikut :

  1. Hadirkan Allah dalam diri anak-anak kita. Ajarkan untuk selalu ingat Allah, taat kepadaNYA dari kecil. Hindari kata-kata ini, “Jangan sampai kamu hamil ya, bikin malu keluarga! Bapak / Ibu bisa malu!” , nah yang perlu diajarkan, ditanamkan, dari hari ke hari adalah, dimanapun dia berada, Allah tahu apa yang dia perbuat.
  2. Perbaiki pola pengasuhan/parenting. Libatkan kedua-belah pihak.  Ayah jangan cuma jadi penerima laporan akhir saja. Jangan jadi ortu yang abai bin pingsan.
  3. Jangan jadikan anak anda anak-anak yang BLAST . BLAST adalah akronim dari Boring(anak yang merasa bosan), Lonely(anak yang merasa kesepian), Anger/Afraid (anak yang merasa marah/takut), Stress (anak yang merasa tertekan), dan Tired (anak yang merasa kelelahan).
  4. Ajarkan dan tanamkan agar anak-anak mandiri & bertanggung jawab kepada ALLAH, diri sendiri, keluarga & masyarakat.
  5. Memberikan fasilitas pada anak harus dengan landasan dan persyaratan agama yang jelas dan benar. Jangan asal ikut dan tidak punya prinsip.
  6. Mempunyai Role Model yang baik dan benar. Jadikan diri anda sebagai teladan bagi anak. Anak biasanya tidak akan mendengar ocehan kita secara langsung, tapi anak akan otomatis meniru segala tingkah laku kita. Karena itu ketimbang kita ngomel-ngomel tidak jelas kepada anak, lebih baik, tunjukkanlah perbuatan, dan sikap yang baik di depan anak-anak kita, sehingga mereka melihat secara langsung sosok teladan pada diri orang tuanya, bukan dari orang lain yang belum tentu baik dan benar.

Ibu Elly juga memberikan tips tentang bagaimana menyiasati berbagai fasilitas, diantaranya:

  1. Bacaan/buku/komik
  • Cek bacaan anak. Baca dulu sebelum membeli.
  • Secara Berkala periksa meja belajar/lemari/kolong tempat tidur, dengan catatan, JANGAN SAMPAI KETAHUAN ANAK.
  • Kenalkan anak pada berbagai jenis bacaan.
  • Diskusikan bacaan dengan anak
  1. Games
  • Perhatikan letak komputer/media video games di rumah. Jangan pernah meletakkannya di kamar atau menghadap dinding!
  • Perhatikan jarak antara mata anak/ruang cukup pencahayaan , layar tidak terlalu terang;
  • Pilihkan meja & kursi yang ergonomis;
  • Buat kesepakatan dengan anak tentang: berapa lama dalam seminggu anak bermain; kapan waktu yang tepat; games apa saja yang  boleh dimainkan, dan sanksi apa yang diberlakukan, jika melanggar.
  • Dampingi anak dalam membeli games dan cek selalu rating games dalam kemasan games.

Kini marak video game kekerasan yang menampilkan secara gamblang adegan seksual di tengah-tengah video gamenya seperti GTA: San Andreas dan Mass Effect. GTA: San Andreas mendapatkan kecaman keras dari banyak kalangan dunia seperti Jack Thompson dan Hillary Clinton, sehingga memaksa produsennya mengganti rating ESRBnya menjadi AO (awalnya M [Mature]).

  1. Televisi
  • Atur jam menonton TV
  • No TV dibawah usia 2 tahun
  • Menonton TV maksimal 2 jam per hari untuk anak usia 5-7 tahun
  • Kenalkan dan diskusikan tentang  program TV yang baik dan buruk
  • Perhatikan jarak menonton
  1. Internet
  • Perhatikan letak komputer,  tidak menghadap dinding, dan jangan letakkan di dalam kamar!
  • Lakukan filterisasi terhadap situs porno (pasang alat pemblokir situs porno)
  • Buat kesepakatan tentang waktu bermain internet
  • Secara berkala, cek situs apa saja yang telah dibuka anak di komputer

Dari sekian banyak tips yang disampaikan oleh Ibu Elly Risman, menurutnya kita masih memiliki ikhtiar terakhir yaitu,

  1. Banyaklah mendengarkan perasaan. GUNAKAN 2 TELINGA lebih sering daripada satu MULUT.
  2. Orang tua harus TTS = TEGAS, TEGAR, SABAR .
  3. Meningkatkan diri dengan berbagai macam pengetahuan (ikut seminar, pelatihan, buku parenting dan agama).
  4. Do’akan anak agar selalu dibimbing dan dilindungi jalan hidupnya. Jangan putus jangan jemu, jangan menunggu muncul masalah baru berdo’a.

 

-Anggraini-

Dirangkum dari Seminar Tentang  Pornografi dan Anak-Anak Kita, oleh Elly Risman, M.Psi dari Yayasan Buah Hati