Moms, Waspada Penularan Penyimpangan Seksual Usia Dini!

Seruni.id – AWAS: PENULARAN PENYIMPANGAN SEKSUAL USIA DINI

Seorang pimpinan unit psikologi di Jawa Timur tetiba sore ini melapor getir kepada saya :

“Ustadz, penularan LaGiBeTe sudah ada di usia dini. Kami menerima gelombang kasus anak laki-laki TK dengan mainan barunya : mengulum penis teman dan penis disentuhkan ke dubur. Permainan ini dirancang untuk menular : A mengulum penis B… B mengulum penis C… dan seterusnya… Jadi, bukan saling kulum. Barusan, dua sekolah di Krian juga melapor kepada kami”.

Astaghfirullah al-‘azhiim… astaghfirullah al-‘azhiim… astaghfirullah al-‘azhiim…

Betapa seriusnya kaum laknatullah itu berkreasi. Mereka tularkan bocah usia dini, agar perilaku terkutuk itu terkesan alami, fitri dan kodrati. Sementara kita sendiri tak cukup serius untuk mengamputasinya dari muka bumi. Lihatlah para wakil-wakil kita di parlemen, bukankah mereka lebih asyik berdebat tentang “apakah LaGiBeTe ini perlu dikriminalisasi ?”. Sedangkan para hakim konstitusi kita telah lepas tangan dan memindahkan beban itu ke pundak DPR kita.

Astaghfirullah al-‘azhiim… astaghfirullah al-‘azhiim… astaghfirullah al-‘azhiim…

Sungguh mereka sangat cerdik… Saya jadi teringat teori “Perkembangan Psikoseksual” oleh Sigmund Freud, bahwa anak usia 4 sd 7 tahun mendapatkan kenikmatan pada phalus (titit)nya, sehingga disebut sebagai Fase Phalic. Ya Rabbii… Rupanya mereka menyalahgunakan titik lemah para bocah, saat ayahbunda mereka begitu abai dengan anak-anaknya, sehingga lebih suka dititipkan ke pendidikan massal. Ayahbunda… Bukankah seharusnya ananda usia 0-2 tahun berada dalam pangkuan anda, usia 2-4 tahun berada dalam pegangan anda, dan usia 4-7 tahun berada dalam pengawasan mata anda ?

Astaghfirullah al-‘azhiim… astaghfirullah al-‘azhiim… astaghfirullah al-‘azhiim…

Ayahbunda, tahukah anda dari mana penularan itu dimulai ? DARI GADGET… DARI INTERNET !!!… Ya, bukankah anda begitu bangganya saat ananda telah terakses dengan gadget dan internet sejak usia dini, dan berarti mereka telah menjadi Kids Jaman Now ? Kemana kalian saat para pakar IT dan parenting telah mewanti-wanti bahwa gadget dan internet baru cocok pada anak usia 12 tahun ke atas ? Apakah kalian juga tak mau peduli bahwa penyimpangan seksual saat ini juga sedang ditularkan melalui rekayasa nutrisi yang dikonsumsi anak-anak kalian ?

Astaghfirullah al-‘azhiim… astaghfirullah al-‘azhiim… astaghfirullah al-‘azhiim…

Ayahbunda, dekaplah kembali anak-anak anda… ceritakan pada mereka kisah ummat Nabi Luth pada mereka dengan penuh cinta dan perasaan, saat mereka sedang dalam usia penuh fantasi dan imajinasi… Ceritakan itu dengan hati… Ya, dengan hati nan feminin, bukan dengan nalar bertutur dan logika komunikasi nan maskulin itu… Temani jelang tidur mereka dengan kisah-kisah yang begitu kaya dari AlQur’an : Adam, Nuh, Musa, Ibrahim… Tentang kaum ‘Aad, kaum Tsamud, kaum Luth, tentang Fir’aun, Ashabul Kahfi atau tentang Ashabul Ukhdud… Dan tentunya tentang Rasulullah SAW dan para Shahabat

Lalu, ikatkanlah diri dengan pertolongan Allah lewat do’a. Tak cukupkah kita disadarkan bahwa betapa mereka begitu kuat, dan Allah-lah yang mampu mengalahkan mereka ? Tak cukupkah kita terperangah bahwa ikhtiar manusia itu tak ada artinya apa-apa bagi mereka yang terlalu sombong untuk minta pertolongan pada Allah ? Sungguh, doa-doa harus semakin banyak kita lambungkan ke langit, saat kita sedang berhadapan dengan sebuah tipu daya dajjali akhir jaman yang begitu halus. Semoga Allah lindungi ananda dari gangguan penetrasi dan penularan kaum bejat. Aamiin yaa Rabbanaa…

 

Oleh: Adriano Rusfi, Psikolog