Sehat  

Hati-hati, Ngompol Bisa Jadi Gejala Penyakit pada Anak!

reflexologymelbourne.net.au

Seruni.id – Mengompol memang hal yang wajar jika terjadi pada balita, dan pasti terjadi pada masa perkembangan anak. Karena mereka belum memiliki kematangan untuk mengontrol kandungan kemih sendiri. Namun, orangtua harus tahu jika ngompol bisa jadi gejala penyakit juga! Biasanya, ngompol akan terjadi hingga anak berusia 5 tahun.

Related image
hakansevgi.com

Nanti, seiring berjalannya usia, anak-anak akan tumbuh dan lebih mampu mengendalikan keinginan buang air kecil. Berbeda-beda dan tidak ada patokan pastinya. Namun, jika anak masih saja memiliki kebiasaan ini setelah berusia lebih dari 5 tahun, orangtua perlu waspada.

Karena, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut kebiasaan ini yang terjadi terus menerus dan menetap di atas usia lima tahun, menjadi kondisi yang tidak normal pada anak, atau lebih tepatnya ngompol bisa jadi gejala penyakit, seperti:

Infeksi Saluran Kemih

Ngompol bisa jadi gejala penyakit infeksi saluran kemih (ISK). Penyakit yang dipicu oleh infeksi bakteri ini nyatanya juga bisa menyerang anak-anak. ISK terjadi karena infeksi bakteri E. Coli.

Sayangnya, kondisi ini lumayan sulit untuk dideteksi pada anak. Sebab, gejalanya sering tidak disadari, dan sulit diungkapkan anak pada orangtua. Beberapa gejala ISK yang sering muncul adalah demam tinggi, anak rewel, menangis saat buang air kecil, dan sering mengompol.

Pada anak yang sudah lebih besar, biasanya keluhan seperti rasa nyeri saat buang air kecil, urin berubah warna, dan nyeri pada perut bagian bawah, bisa menjadi tanda untuk mengetahui penyakit infeksi saluran kemih.

Konstipasi

Ngompol bisa jadi gejala penyakit konstipasi alias sembelit juga, lho. Karena saat sembelit, usus besar anak akan penuh, sehingga menekan kandung kemih. Inilah yang membuat anak mungkin secara tidak sadar akan sering mengompol. Nah, untuk mengetahui apakah anak mengalami konstipasi, perhatikan intensitas buang air besar.

Normalnya, buang air besar pada anak adalah tiga kali dalam seminggu, atau setidaknya empat hari dalam seminggu. Jika buang air besar anak tidak lancar, coba berikan ia lebih banyak serat, yakni dengan membiasakan anak mengonsumsi buah dan sayur, ya.

Diabetes

Meski jarang terjadi, ternyata ngompol bisa jadi gejala penyakit diabetes mellitus (DM) juga. Berita buruknya, DM pada anak sering tidak dikenali, karena kecurigaan penyakit ini menyerang anak saat masih sangat kecil.

Gejala klinis yang khas pada pengidap diabetes adalah sering makan karena rasa lapar yang berulang, sering minum karena rasa haus yang berulang, dan sering buang air kecil, bahkan mengompol di malam hari.

Baca Juga: 6 Penyakit yang Paling Sering Menyerang Anak

Gejala penyakit DM pada anak hampir sama dengan orang dewasa. Nah, walaupun mengompol pada anak adalah hal yang wajar, orangtua tetap perlu waspada dan menaruh perhatian lebih pada kebiasaan yang satu ini.

Apalagi jika kondisi ini masih saja berlangsung hingga usia anak lebih dari lima tahun, ya. Jika mencurigakan, cobalah untuk membicarakan hal tersebut pada anak. Tanyakan apa yang membuat ia masih saja mengompol.

Related image
pediatricsofflorence.com

Jika semua dirasa semakin mencurigakan, maka ajak anak untuk menemui dokter, dan konsultasikan kesehatan anak dengan jelas, hingga kamu tahu apa yang sebenarnya anak alami.