7 Pemain Bola yang Hidup Miskin Saat Kecil, Kini Mereka Jadi Jutawan

Sepak Bola

Tidak banyak yang mengetahui, jika beberapa pemain bola yang saat ini menjadi jutawan, dulunya mereka hidup dalam kemiskinan. Namun, mereka bukanlah orang-orang yang mudah menyerah. Hal itu terbukti dari apa yang saat ini sudah mereka terima dan banyak orang yang melihatnya.

Bahkan para pemain bola ini tidak pernah menyangka, kalau hidupnya bisa berubah seperti saat ini. Tetapi itulah hasil kerja keras mereka yang bisa kamu lihat dan kamu jadikan inspirasi. Mungkin salah satu dari mereka, merupakan pemain bola idola kamu.

Roda kehidupan bakal berputar. Peribahasa itu nampaknya dapat disematkan pada beberapa pesepak bola dunia yang merangkak dari kehidupan yang miskin. Mereka yang awalannya miskin, saat ini miliki kehidupan yang berbalik 180 derajat. Bahkan karir dan kekayaan mereka saat ini tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Sepak bola memanglah adalah surga sendiri yang diciptakan dunia. Permainan si kulit bundar itu begitu disukai oleh semua masyarakat dunia.

Jadi itu, sepak bola telah berpindah jadi satu industri. Imbasnya sudah pasti, membawa berita bahagia untuk mereka, pemain memiliki bakat. Mereka yang walau hidup miskin sebelumnya jadi pesepak bola, hidupnya beralih kala bergabung beberapa klub besar lantaran memperoleh upah besar.

Hal semacam itu nampaknya yang dirasa enam pemain berikut ini. Mereka awalannya datang dari keluarga yang susah, lantas saat ini miliki semuanya.

Siapapun mereka? Tersebut rinciannya seperti dirangkum dari beragam sumber :

1. Luca Modric

Luca Modric

Nama Luka Modric mulai bercahaya mulai sejak bermain gemilang bersama Tottenham Hotspur pada periode 2008 sampai 2012. Seperti seseorang mega bintang yang tengah ada di puncak karir.

semua sepak terjang Modric berbarengan Tottenham serta Timnas Kroasia tidak pernah luput dari pantauan Los Blancos hingga pada akhirnya Modric juga berlabuh sebagai pemilik nomor punggung 19 di Klub sepakbola tersukses di daratan Spanyol, Real Madrid dengan cost transfer sebesar 33 Juta Pounds.

Bintang Real Madrid, Luka Modric secara luas dikira sebagai satu diantara gelandang paling baik di sepak bola Eropa. Pemain asal Kroasia itu tumbuh di wilayah perang.

Saat perang Kroasia dimulai kembali lagi tahun 1991, Modric baru berumur lima tahun. Itu yaitu saat yang mendebarkan untuk setiap orang-orang Kroasia. Terlebih Modric yang ayahnya gugur dalam perang itu.

Modric menggunakan seluruh bulan di kamp-kamp pengungsi, dikelilingi oleh desakan militer serta granat. Luka Modric selalu bermain sepak bola di kamp-kamp serta hotel di sekelilingnya, walau dalam kondisi suram. Ia tetap merusaha untuk menjadi salah satu pemain profesional dan saat ini terbukti.

Keadaan yang bikin Modric kecil pernah alami rintangan besar untuk melalui karirnya di sepak bola.

Bagaimana tidak, Modric terlahir di keluarga miskin, dari bapak seseorang serdadu yang tercatat di angkatan darat Kroasia. Tidak pelak, mulai sejak kecil Modric seringkali menghabiskan waktu bersama sang ibu, serta pilih tinggal di Hotel Kolovare di Zadar.

Sesudah menjauh dari daerah perseteruan, Modric kecil juga mulai akrab dengan sepak bola. Setiap harinya juga tidak pernah terlepas dari si kulit bundar. ‘Dia bermain (sepak bola) selama seharian serta memecahkan jendela dengan bolanya seringkali dari pada bom perang, ‘ kata satu diantara resepsionis hotel.

Sebelumnya takdir mempertemukan Modric pada dengan Tomislav Basic, kepala tim muda Zadar, waktu usianya mencapai 10 tahun. Basic-lah yang membawanya bergabung dengan Dinamo Zagreb pada 2003 silam serta merubah hidup sang pemain.

Modric mengatakan dirinya sukses untuk bikin namanya jadi satu diantara pesepak bola besar karena usaha keras serta usaha yang ia kerjakan sampai kini. Mulai sejak belia ia mengerti untuk dapat jadi seseorang pesepakbola yang bercahaya, ia mesti latihan optimal untuk selalu tingkatkan permainan.

Untuk di ketahui, pemain asal Kroasia itu mulai bermain sepakbola di klub junior Zadar di Kroasia. Bakatnya lalu tercium oleh satu diantara club besar Kroasia Dinamo Zagreb. Disana lah Modric selalu tumbuh sampai jadi pesepakbola profesional. Ia mengawali kiprah profesionalnya untuk Zagreb pada 2003 silam.

Satu diantara loncatan besar dalam karier Modric yaitu waktu ia tampak memukau di arena Piala Eropa 2008 di Swiss serta Austria. Baru saja usai gelaran Piala Eropa 2008, Modric geser ke Liga Primer Inggris berbarengan Totenham Hotspur.

Di klub asal London itu, Modric makin tingkatkan permainnya. Sesudah senang empat musim bermain di sepakbola Inggris, Modric tidak kuasa menahan rayuan raksasa Spanyol Real Madrid. Mulai sejak berkostum Los Blancos mulai sejak 2012, Modric tidak tergantikan sebagai pemain inti di lapangan tengah. Meskpun Madrid sering ganti-ganti pelatih.

2. Alexis Sanchez

Alexis Sanchez

Alexis Sanchez melalui saat kecil yang serba kekurangan. Di Chile sana, dia adalah tulang punggung keluarganya mulai sejak kecil.

Alexis lahir di Tocopilia, kota pesisir kecil berjarak 1600 Kilometer samping utara ibukota Chili, Santiago. Di kota dengan tingkat putus sekolah dan penyalahgunaan alkohol serta narkoba yang tinggi ini, pilihan menyambung hidup untuk golongan lelakinya hanya bekerja di tambang atau jadi nelayan.

Sosok bapak hampir tidak ada dalam kehidupan Alexis Sanchez lantaran pria bernama Guilermo Soto itu kabur, meninggalkan keluarganya mulai sejak Alexis masihlah kecil. Sang ibu, Martina, seseorang diri membesarkan Alexis serta ketiga saudaranya, yaitu Marjorie (32), Humberto (28), serta Tamara (17), dengan bekerja sebagai tenaga kebersihan di sekolah tempat Alexis menimba Pengetahuan.

Martina memperoleh uang tambahan dengan membersihkan ikan dan jual bunga. Hal semacam ini juga yang membuat pribadi Alexis jadi anak tidak mudah menyerah, berbakti pada orang tua serta rendah hati.

Ia sadar tidak bisa memberi beban sang ibu serta mencari uang dengan caranya sendiri. Bisa disebutkan keluarga Alexis termasuk juga satu diantara keluarga yang miskin sehinga Alexis sangat terpaksa menolong mencari uang mulai sejak kecil. Dia membersihkan mobil di komplek pemakaman dekat tempat tinggal atau melakukan akrobat di jalan.

Alexis seperti pesenam cilik yang melompat kesana-kemari untuk memperoleh uang receh dari siapa saja yang melintas di jalan. Tetangga kerap memberikannya uang receh lantaran terasa terhibur oleh Alexis. Kadang-kadang, dia mengetuk pintu tempat tinggal tetangga lantaran tengah kelaparan. Alexis juga sekian kali bertinju dijalan untuk pertunjukan.

Sang ibu yang bekerja sebagai petugas kebersihan memaksa Sanchez berjuang merubah nasib. Satu saat dia pernah berkata, “Ketika ibu tengah bersihkan lingkungan di sekolah, saya bersembunyi lantaran saya tidak mau lihat ibu disana. ”

Pemain Arsenal ini sempat pula menjadi buruh basuh mobil. Namun, hal tersebut yang membawanya terjun ke dunia sepak bola.

Ya, Sanchez diizinkan untuk tetaplah bermain bola di sela-sela membersihkan mobil Dari sanalah kehidupan sang pemain terwujud sampai mimpi terbang ke Eropa untuk berhimpun berbarengan Udinese serta puncaknya diambil Barcelona dan Arsenal jadi kenyataan.

3. Luis Suarez

Luiz Suarez

Suarez ternyata mempunyai perjalanan panjang berkenaan kala kecilnya. Kehidupannya waktu masihlah kanak-kanak tidak dapat termasuk gampang. Ia merupakan salah satu pemain bola yang berawal dari bawah.

Suarez tidak lahir dari keluarga kaya. Tanggal 24 Januari 1987, Suarez lahir dari pasangan suami yang bekerja di satu pabrik biskuit serta istri yang mencari nafkah di terminal bus Tres Cruces. Suarez yaitu anak keempat dari tujuh bersaudara.

Mulai sejak lahir, Suarez tak pernah meninggalkan Salto, kota kelahirannya. Walau hidup sulit, Suarez demikian dimanja oleh sang nenek. Alhasil, saat semua keluarganya mengambil keputusan pindah ke Montevideo waktu Suarez berumur tujuh tahun, dia segera menolak.

Suarez pernah tinggal berbarengan neneknya di Salto sepanjang satu bulan. Tetapi, selanjutnya, Suarez mesti turut dengan bapak, ibu, serta saudara kandungnya ke ibu kota Uruguay. Tetap saja, Salto jadi kota yang terlupakan untuk Suarez. Setiap berlibur sekolah, Suarez tentu pulang kampung sesudah memendam rindu kehilangan kenyamanan kota kelahirannya.

“Saya kehilangan beberapa hal dari Salto. Kami datang ke Montevideo, kota dimana begitu tidak mungkin bermain sepak bola tanpa ada alas kaki. Sudah pasti, saya merindukan bermain bola tanpa ada alas kaki di Salto. Tetapi, saya mesti punya kebiasaan dengan kehidupan baru itu,” kata Suarez mengingat saat kecilnya.

Sesudah pindah, Suarez dihadapkan pada permasalahan keluarga. Orang tuanya berpisah. Suarez bersama keenam saudaranya ikut sang ibu. Kehidupan Suarez makin sulit. Renungkan, sang ibu mesti menafkahi semua anaknya dengan memercayakan pekerjaan sebagai pembersih di terminal bus Tres Cruces. Sampai dia pernah bingung mencari sesuap nasi.

Ada saatnya juga saat Suarez kecil mesti bermain sepak bola telanjang kaki. “Boro-boro beli sepatu, makan saja sulit. Bahkan juga, saat umur 11, ” demikian mungkin saja beberapa tutur yang pernah membayangi Suarez kecil.

Walau demikian, nasib baik datang. Ini sesudah dia diundang dari Akademi Asosiasi Sepak Bola Uruguay. Dia berlatih serta bakatnya tercium oleh Nacional yang lalu membawanya ke Eropa dengan berhimpun berbarengan Groningen 2006 silam.

4. Yaya Toure

Yaya Toure

Siapa kira, gelandang Manchester City mempunyai saat kecil yang suram. Dia berjuang sendirian serta bahkan juga bermain sepak bola tanpa ada beralaskan sepatu.

Sebelumnya umur 10 tahun, Yaya Toure telah mempunyai sepatu sepak bola sendiri sebelumnya setelah cuma menendang bola tanpa ada sepatu sepanjang bertahun-tahun di jalanan dekatrumahnya.

Toure tidak pernah mempunyai sepatu sepak bola sendiri sebelumnya ia berumur 10 tahun, sebelumnya setelah sering bermain dengan bertelanjang kaki di jalanan Pantai Gading.

“Sepasang sepatu sepakbola sangat mahal, ” papar Toure pada The Guardian di 2011. “Serta saat Anda miliki tujuh anak dalam satu keluarga serta Anda katakan menginginkan beli sepasang sepatu, Bapak bakal membunuh Anda.”

Pantai Gading dulu adalah negara yang miskin. Tetapi, itu tidak menghentikan tujuannya jadi seseorang pesepak bola. Dia menjemput mimpi dengan berhimpun berbarengan klub Mimosas ASEC.

Namanya mulai tenar serta kehidupannya beralih sesudah berhimpun berbarengan klub Belgia, Beveren. Sampai saat ini, Yaya mungkin saja pemain yang paling bernilai serta bermain di klub sekaya, Manchester City.

5. Angel Di Maria

Angel Di Maria

Melihat latar belakang Di Maria, mungkin saja beberapa orang susah mempercayai kalau lelaki yang lahir serta besar di lokasi kecil di Rosario, Argentina, saat ini jadi pesepak bola termahal di Inggris.

Di Maria lahir dari orang tua bernama Miguel serta Diana. Di Maria senior pernah bermain untuk tim akademi River Plate. Tetapi, cedera lutut serius mengandaskan yang diimpikan Miguel untuk jadi pesepak bola profesional.

Guna menghidupi keluarga, Miguel serta Diana bekerja di pertambangan batu bara. Diana berhenti saat Angel serta dua saudarinya, Vanesa serta Evelyn, telah cukup besar. Angel menolong sang bapak mulai sejak umur 10 tahun.

“Keluarga saya berkecukupan : cukup uang untuk makan serta beli kepentingan keseharian. Tempat tinggal saya begitu kecil, hingga saya mesti berbagi kamar tidur dengan dua saudari saya,” kata Di Maria

Di Argentina, Di Maria kecil dapat disebut begitu sederhana. Ayahnya yang bekerja sebagai penambang batu bara membuatnya berjuang. “Di Maria sukai menolong ayahnya di pertambangan batu bara, suami saya memintanya mengisi tas dengan sekop. Angel (Di Maria) pulang dengan batu bara menutupi kepala hingga kakinya,” ungkap ibunda Di Maria, Diana Hernandez pada AS.

Pertemuan pertama pemain Paris Saint-Germain dengan sepak bola berlangsung pada berumur 6 tahun. Dia bermain untuk klub lojak, El Torito. Karirnya perlahan-lahan menanjak serta dia pada akhirnya dibawa terbang ke Benfica serta melalui karirnya di Eropa.

6. Christiano Ronaldo

Christiano Ronaldo

Ronaldo kecil yaitu seseorang anak biasa yang tinggal di Madeira, Portugal. Bapak serta ibunya yaitu seseorang tukang kebun. Ia merupakan salah satu pemain bola yang terlahir dari keluarga miskin.

Saat kecilnya dahulu tak seindah deretan mobil mewah yang saat ini dipunyainya. Ronaldo dibesarkan oleh sang ibu yang bekerja sebagai juru masak, serta sang bapak yang seorang tukang kebun.

Dari tangan sang juru masak serta tukang kebun, Ronaldo kecil harus rela hidup kurang berkecukupan. Hasrat mempunyai kehidupan yang tambah baik, telah diimpikan Ronaldo mulai sejak waktu itu.

Guru di sekolah dasarnya, Francisco Afonso, menyampaikan bila Ronaldo anak yang tidak pernah berhenti melatih dirinya dalam hal apa pun.

Pada umur yang ke-16, Ronaldo mesti menolong sang kakak, Hugo Aveiro dari kecanduan narkoba. Ibunya, Dolores Aveiro cuma jadi tukang bersih-bersih dengan pendapatan 400 pound per bulan.

Ada satu hal menarik yang bikin Ronaldo ogah meminum alkohol hingga sekarang ini. Dia trauma mengosumsi minuman keras lantaran sang ayah wafat karena menenggak sangat banyak alkohol.

Ronaldo juga berikan anjuran untuk menjauhi alkohol bila menginginkan hidup sehat. Jose Dinis Aveiro, bapak dari pemain asal Madeira, Portugal, wafat di umur 52 tahun. Bahkan juga Ronaldo memberi saran supaya menjauhi minuman keras. Lantaran sedihnya saat lantas, Ronaldo mesti hidup disiplin serta mandiri.

Saat ini, Ronaldo tidak dapat dilihat remeh. Pemain yang barusan didaulat jadi yang paling baik 2016, saat ini berpenghasilan 70 juta dolar per tahunnya. Belum lagi ia memiliki berbagai aset mewah lainnya.

7. Lionel Messi

Lionel Messi

Pemain bernama lengkap Lionel Andrés Messi yang lahir pada 24 Juni 1987 di Rosario, Argentina itu datang dari keluarga miskin dengan orang tua Jorge Horacio Messi, seseorang pekerja pabrik baja, serta Celia María Cuccittini sebagai pembersih paruh saat.

Messi mengawali karir sepak bolanya di Grandoli, satu klub lokal dilatih oleh ayahnya Jorge pada tahun 1995. Setelah itu Messi berpindah ke Old Boys Newell itu yang berbasiskan di tempat tinggalnya kota Rosario.

Nasib pahit menimpa bintang Barcelona itu pada umur 11, ia didiagnosa kekurangan hormon perkembangan. Saat itu tim yang tertarik untuk merekrut, River Plate tak miliki cukup duit untuk membayar penyembuhan yang biayanya sekitaran 900 dolar AS per bulan.

Messi terlihat makin tidak mungkin menjelajahi lebih luas dunia sepak bola, saat tim medis klub itu menyampaikan pada keluarganya kalau Messi cuma dapat tumbuh setinggi tidak lebih dari 140 sentimeter. Lantaran keadaan ekonomi, bapak serta ibu Messi menyerah. Jangankan membiayai perawatan Messi, untuk penuhi keperluan keseharian Messi serta tiga saudaranya saja Jorge serta Celia kesusahan.

Ketika Messi berumur 12 tahun, sanak keluarganya yang tinggal di Catalonia mendaftarkan Messi untuk ikuti uji coba di Barcelona. Direktur Barcelona waktu itu Carlos Rexach tak menyesal memanggilnya serta sebagai ungkapan simbolis (ikatan kontrak), Direktur barcelona itu memohon messi untuk membubuhkan sinyal tangan diatas satu kertas. Sesudah Barcelona sepakat menanggung semuanya biaya perawatannya, Messi pergi ke Spanyol dengan ayahnya serta masuk tim U-14 Barcelona pada tahun 2000.

Pada kompetisi pertamanya, Messi membuat lima gol serta saat ini messi telah memiliki tinggi kurang lebih 170 sentimeter serta sudah mengoleksi lima gelar La Liga, tiga trofi Liga Champions, medali emas olimpiade, serta menurut Forbes mempunyai kekayaan sejumlah 20 juta poundsterling atau sekitaran Rp 282 miliar. Tetapi, menurut dia, ia bakal tetaplah hidup seperti umum, nikmati sarapan berbentuk danish pastry serta satu gelas kopi umpamanya.

“Saya sukai hidup simpel, Saya manusia biasanya, Saya mengendarai mobil yang disiapkan klub, ” kata Messi, yang saat ini mempunyai yayasan amal untuk kesehatan serta pendidikan anak-anak bernama “The Leo Messi Foundation” ungkap Messi.