Tanganmu

satuaspal.com

Ketika tanganmu menyambar

menyergap tanganku, Kasih,

lalu mengambang, apa

dibawanya untukku?

Kenapa tanganmu berhenti

di bibirku, teramat tiba-tiba,

kenapa aku mengenalinya,

seperti sekali sebelumnya,

lalu, sebelum ia ada,

tangan-tanganmu pelesir

ke dahiku, ke pinggangku?

Halusnya tanganmu tiba

mengepak sayap menembusi waktu,

melewati laut dan kabut asap,

melewati Musim Semi,

dan ketika kau rebahkan

tanganmu di dadaku,

aku jadi tahu sayap-sayap ini

adalah sayap emas merpati,

aku jadi tahu liat itu,

aku tahu warna bulir padi.

Tahun-tahun hidupku

adalah jalan panjang pencarian,

pendakian anak-anak tangga,

penyeberangan ke batu-batu karang.

Gerbong kereta melemparkanku ke muka

air menyeruku kembali,

pada kulit buah anggur

seperti aku menyentuhmu.

Hutan, dalam kesekejapan,

membuat persentuhan denganmu,

pohon almon memanggil datang

kelembutanmu tersembunyi,

hingga kedua tanganmu

terkatup di dadaku,

bagai sepasang sayap

menyudahi kepak terbangnya.

 

(Sumber)