Gitar

Tokopedia
Tokopedia

Dengar ratap rintih gitar itu

mulai mengiang.

Gelas-gelas fajar pecah

terhempas terbanting.

Ratap rintih gitar itu

terdengar lagi.

Membisukannya?

Ah, tak ada guna.

Dia merintih: menyanyi satu lagu

seperti rintih arus

seperti rintih angin

melintas di padang salju.

Mustahil saja,

membekap mulutnya.

Dia merintih untuk

dia yang jauh di sana.

Padang pasir di selatan kepanasan,

merindukan putih bunga camellia.

Rintih anak panah lepas tanpa sasaran

malam tanpa pagi

dan burung pertama yang mati

di secabang pohon.

Oh, gitar!

Hati yang terbantai sampai mati

ditebas lima mata pedang.

 

(sumber)