Jangan Investasi Dolar Sebelum Baca Tips Berikut

Investasi Dolar

Seruni.id – Rupiah semakin tersungkur. Dolar Amerika Serikat (AS) semakin bergerak liar terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam tersebut menyentuh level tertingginya di Rp 14.425 pada tanggal 3 Juli 2018 kemarin. Membuat tergoda untuk melakukan investasi dolar.

Diberitakan sebelumnya, merosotnya nilai rupiah karena dolar AS semakin stabil. Selain itu, kekhawatiran yang semakin besar mengenai arus keluar modal sangat mempengaruhi ekonomi Indonesia dan memperburuk keadaan rupiah.

DIkhawatirkan, jika situasi negatif ini berlanjut sepanjang Juli ini, rupiah akan semakin merosot. Pergerakan liar dari dolar ini akan bisa membuat penurunan dapat berlanjut hingga mendekati level Rp 14.500.

Ditambah lagi, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia BI 7 day reverse repo rate hingga 50 basis poin menjadi 5,25% ternyata belum memberikan dampak signifikan terhadap penguatan rupiah.

Ya, beberapa waktu ini, merosotnya nilai rupiah menjadi headline berita saat ini. Beberapa analis sempat memprediksi pada tahun 2014 silam, jika terpilihnya Joko Widodo (Jokowi) saat pemilu Presiden pada 2014 silam bisa memicu menguatnya nilai tukar (kurs) rupiah hingga ke level Rp 10.000 per US$. Namun, hingga saat ini, prediksi tersebut tidak juga kunjung terealisasi.

Dalam artikel ini, tidak akan dibahas lebih lanjut mengenai kebijakan ekonomi yag bisa membuat rupiah menguat. Adapun yang akan dibahas lebih lanjut adalah kemungkinan melakukan investasi dolar.

Apakah dengan menguatnya dolar ini merupakan waktu yang cocok untuk melakukan investasi dolar?

Buat kamu yang memiliki simpanan dolar AS, anjloknya nilai tukar rupiah ini bisa jadi berkah besar. Hitung saja, jika Anda membeli dolar AS ketika harganya masih bertengger di kisaran Rp 13.300 pada bulan pertengahan April 2018, kamu sudah mengantongi keuntungan cukup besar bila melepasnya dengan nilai tukar sekarang kisaran Rp 14.500.

Oleh karena itu, tidak heran banyak orang berpikir untuk mulai memborong dolar. Setidaknya, mengamankan uang kamu dari kejatuhan daya beli dari melemahnya rupiah. Benarkah pemikiran ini?

Nah, sebelum Anda membeli dolar, ada beberapa hal yang harus Anda pikirkan. Berikut ini beberapa tips penting sebelum memutuskan untuk investasi dolar:

1. Melakukan Riset Pergerakan Kurs Dolar
Kamu pastinya membeli dolar karena mengharapkan keuntungan berupa menguatnya nilai tukar dolar terhadap rupiah di masa depan. Membeli dengan harga yang lebih rendah dan menjualnya dengan nilai tukar yang lebih tinggi.

Maka, diperlukan riset terkait kemungkinan pergerakan kurs dolar. Baca dan pelajari media ekonomi dan bisnis. Pahai juga apa saja kebijakan pemerintah atau variabel yang bisa menentukan nilai tukar rupiah dan juga dollar.

Simak perkembangan kondisi ekonomi Indonesia dan AS. Kalau prediksi perekonomian negara suram ke depannya, maka kemungkinan mata uangnya akan melemah.

2. Perhatikan Rentang Waktu Investasi Dolar
Rentang waktu investasi kamu sangat penting loh. Penting diketahui, nilai tukar sesungguhnya bisa naik dan turun.

JIka kamu ingin menukar dolar Anda dalam tiga tahun ke depan, penting untuk memprediksi kemungkinan pergerakan nilai tukar dolar terhadap rupiah dalam 3 tahun ke depan. Oleh karena itu, sekali lagi penting untuk mengetahui apa saja kebijakan pemerintah atau variabel yang bisa menentukan nilai tukar rupiah dan juga dollar.

Baca juga: Jadilah Wanita yang Berkualitas dengan 3B

3. Pahami Istilah Kurs Beli-Kurs Jual
Saat kamu berada di bank atau money changer, bakal ada tulisan kurs beli dan kurs jual. Nah, pastikan kamu memahaminya ya.

Kurs jual memiliki arti nilai yang ditawarkan bank/money changer untuk menjual dolarnya. Dengan kata lain, kita ingin punya dolar dan kita beli dari mereka dengan nilai kurs jual.

Sedangkan kurs beli adalah nilai yang ditawarkan money changer untuk membeli dolar dari kita. Tentu saja, kurs beli selalu lebih rendah daripada kurs jual.

Kurs jual ini bisa berbeda natar satu bank/money changer dengan yang lain, meski selisihnya tidak besar. Karena itu, carilah yang menjual dolar dengan harga terendah.

4. Beli di Tempat Resmi
Langkah yang satu ini, harus dilakukan loh. Negeri kita ini surganya barang palsu. Tak hanya uang palsu rupiah, tapi sangat bisa juga uang palsu dolar. Bahkan, mata uang dunia yang paling banyak dipalsukan adalah dolar loh.

Maka, kita wajib memastikan bahwa dolar yang kita beli adalah asli. Caranya adalah membeli dolar di tempat resmi, contohnya money changer dan bank. Risiko mendapat dolar palsu di bank tentunya sangat kecil. Untuk money changer, pilihlah money changer yang memiliki reputasi yang baik.

5. Jangan Simpan Dolar Terlalu Lama
Penting untuk diketahui, jika bentuk fisik dolar cacat sedikit saja, uang dolar kamu bisa dihargai lebih murah daripada harga pasaran, atau bahkan ditolak. Itu sebabnya mengapa tak boleh berlama-lama menyimpan dolar di dompet atau tempat lain yang bisa merusak.

Adapun contoh kerusakan yang bisa mengurangi nilai dolar misalnya kertas menguning, tercoret, dan terlipat. Mnngkin jika kamu menyimpan rupiah, kamu sering melipatnya, untuk dolar tidak boleh loh.

Dolar tak boleh dilipat agar nilainya tak berkurang. Oleh karena itu, simpan baik-baik uang dolar kamu dan jangan terlalu lama menyimpannya.

6. Simpan dalam Tabungan Dolar di Bank
Oleh karena dolar tak boleh disimpan terlalu lama, jika kamu ingin menyimpannya lebih dari setahun, sebaiknya dolar kamu ditabung di bank. SUdah banyak bank yang menyediakan simpanan dolar, bahkan bank-bank syariah pun sudah memiliki tabungan dolar.

Jadi, kamu bisa langsung tabung saja ke bank begitu kamu mendapat dolar. Atau kamu bisa membeli langsung di bank.

Memang jika dibanding tabungan mata uang rupiah, bunga tabungan mata uang asing memang lebih rendah. Tapi tabungan ini mampu mempertahankan daya beli kita saat rupiah jatuh.

7. Beli Dolar Secara Reguler
Cara yang paling baik investasi dolar adalah tidak membeli langsung dalam jumlah besar. Beli dalam jumlah kecil tetapi rutin. Ini yang disebut sebagai averaging.

Tujuan membeli dolar dalam jumlah kecil namun rutin adalah meminimalisir risiko karena nilai tukar rupiah terhadap dolar sesungguhnya naik dan turun. Dengan averaging, nilai dolar kita akan merata, tidak terpatok pada satu harga saja.

Cara ini berguna untuk mengantisipasi jatuhnya nilai dolar loh. Sehingga, kamu tak mengalami kerugian besar karena dolar yang kamu beli harganya tidak sama.

Semoga bermanfaat ya dan selamat berinvestasi.